Saratoga Mencatat Pencapaian Solid di Semester Pertama 2017, Didukung Pertumbuhan Kuat dari Perusahaan Investasi

Jakarta, 31 Agustus 2017 – Melanjutkan momentum sepanjang 2016, keseluruhan portofolio PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (kode saham: SRTG) mencatat pencapaian yang solid pada semester pertama tahun 2017. Saratoga meraih laba bersih sebesar Rp 2,5 triliun dengan total aset yang dikelola mencapai Rp 27 triliun. Pencapaian ini terutama didorong oleh pertumbuhan yang kuat dari perusahaan investasi dan juga pendapatan dividen yang terdiversifikasi dan terus meningkat dari sejumlah perusahaan investasi.

Presiden Direktur Saratoga Michael W.P. Soeryadjaya mengatakan “Kami bangga dapat mencatatkan pencapaian yang solid bagi para pemegang saham. Keseluruhan portofolio Saratoga menunjukkan kinerja yang baik pada semester pertama dan kami senang dengan kinerja yang luar biasa dari pertumbuhan usaha dan pendapatan perusahaan investasi kami. Ke depannya Saratoga akan terus mendukung perusahaan investasinya dalam
mengembangkan bisnis dan visi strategis mereka,” kata Michael di Jakarta (31/08/17).

Kontribusi terhadap laba bersih didorong oleh sumber-sumber yang didiversifikasi dalam portofolio termasuk kenaikan harga saham dari perusahaan-perusahaan investasi yang tercatat dan pendapatan dividen dari perusahaan investasi. Pada semester I 2017, pendapatan dividen meningkat 61% menjadi Rp 371 miliar dibandingkan dengan periode
yang sama tahun lalu, yang berasal dari PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (kode saham: TBIG) sebesar Rp 220 miliar, PT Adaro Energy Tbk. (kode saham: ADRO) sebesar Rp 90 miliar dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (kode saham: MPMX) sebesar Rp 54 miliar. Terlebih lagi, kenaikan harga saham perusahaan investasi telah berkontribusi
sebesar Rp 2 triliun atas pendapatan yang tidak terealisasi.

Berkaitan dengan investasi baru dan divestasi pada periode ini, dalam kuartal pertama Saratoga mendivestasi PT Lintas Marga Sedaya (LMS), operator jalan tol yang mengelola ruas jalan tol Cikopo-Palimanan.

Pada bulan Maret, Saratoga membeli saham PT Deltomed Laboratories melalui anak perusahaan Saratoga, PT Saratoga Sentra Business. Sejak tahun lalu Saratoga telah meningkatkan investasi di sektor infrastruktur yang berhubungan dengan konsumen. Perusahaan juga berinvestasi dalam cold-chain logistics dan kelompok usaha pengelola rumah sakit di tahun 2016. “Kami percaya bahwa sektor-sektor tersebut memainkan peranan penting di Indonesia di saat ekonomi dan populasi terus bertumbuh. Kami sangat berantusias untuk berperan dalam pertumbuhan sektor ini dan mendukung ekspansi perekonomian Indonesia”, kata Michael.

Direktur Keuangan Saratoga, Jerry Ngo mengatakan “Kami senang Deltomed dapat bergabung dan memberi tambahan pada portofolio Saratoga. Fokus kami adalah untuk terus membangun portofolio yang beragam dan seimbang melalui siklus investasi baru, divestasi dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang sudah ada”.

Keseluruhan portofolio menunjukkan kinerja yang solid pada semester pertama, dan berada dalam posisi yang tepat untuk mengarungi berbagai skenario lingkungan investasi yang berbeda, yang mungkin dihadapi di semester kedua tahun ini. Saratoga juga telah membangun sumber-sumber likuiditas yang beragam dan kokoh melalui aktivitas investasi, pendapatan dividen dan mitra perbankan srategis. Kondisi ini memberikan posisi yang kuat bagi Saratoga dalam menangkap berbagai peluang yang menarik yang ditawarkan pasar. Sejak Perusahaan mulai menggunakan standar akuntansi yang baru di tahun 2016, pendekatan baru ini memungkinkan Saratoga untuk menjaga transparansi dan tata kelola perusahaan pada aktivitas bisnis sehari-hari yang mencerminkan pertumbuhan nilai
perusahaan yang sebenarnya.

Kinerja Perusahaan Investasi

Di sektor sumber daya alam, PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) pada kuartal kedua 2017 memproduksi 13,27 million tonnes (Mt) batubara melalui PT Adaro Indonesia (AI), PT Semesta Centramas (SCM), PT Laskar Semesta Alam (LSA) dan Adaro MetCoal Companies (AMC), atau sedikit meningkat dibandingkan 13,23 Mt pada kuartal kedua 2016.

Seiring meningkatnya kebutuhan Indonesia akan batubara, Adaro berkomitmen untuk memenuhi permintaan batubara nasional yang semakin tinggi. Porsi penjualan domestik dalam enam bulan pertama 2017 tercatat 23% dan sisanya diekspor. Negara tujuan ekspor terbesar adalah Malaysia (14%), Cina (11%) dan Jepang (10%).

Di sektor infrastruktur, PT Medco Power Indonesia (MPI) terhitung mulai 18 Maret 2017 telah memulai operasi komersial unit pertama dari Sarulla Geothermal Power Plant dengan kapasitas total 110 MW. Proyek Sarulla adalah salah satu pembangkit listrik panas bumi terbesar di dunia dengan kapasitas total yang mencapai 330 MW dalam satu kontrak tunggal, yang terdiri dari tiga fase. Fase kedua dan fase ketiga dijadwalkan mulai beroperasi secara komersial masing-masing pada akhir tahun 2017 dan pertengahan tahun 2018. Listrik yang dihasilkan dari Sarulla Geothermal Power Plant dijual ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk periode waktu 30 tahun berdasarkan PPA.

Di sektor konsumer, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) perusahaan smart mobility Indonesia, membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk (NPATMI) sebesar Rp 323 Miliar sepanjang semester pertama 2017 atau naik sebesar 80% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebagai akibat restrukturisasi internal
Perseroan guna mengoptimalkan struktur permodalan dan mendorong pertumbuhan bisnis di seluruh sektor. Divestasi 20% saham di MPMFinance menghasilkan keuntungan one-off sebesar Rp 107 miliar.

PT Gilang Agung Persada (GAP), perusahaan yang memiliki kegiatan usaha utama sebagai pengelola merk fashion dan gaya hidup di Indonesia, berhasil mendapatkan hak distribusi untuk arloji Citizen. Merk ini memiliki reputasi yang telah lama terbangun di Indonesia. GAP juga mendapatkan hak penjualan wholesale untuk produk Casio, dikarenakan keberhasilan kami di bidang distribusi retail. Ini adalah kesempatan yang luar biasa bagi GAP dikarenakan bisnis wholesale adalah kontributor yang secara signifikan lebih besar untuk bisnis Casio di Indonesia secara keseluruhan.

***END***

About PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.

Founded in 1998, PT Saratoga Investama Sedaya TBk. (IDX ticker code: SRTG) is a leading active investment company in Indonesia. Saratoga takes an active role in managing its investee companies as well as in exploring investment opportunities in Indonesia. Saratoga focuses on investment opportunities in the early-stage as well as in the growth stage, and also in special conditions with emphasis on sectors that support Indonesian economic development,
such as consumer, infrastructure, and natural resources.


Saratoga’s vision is to continue to be the major active investment company in Indonesia as well as the partner of choice for national and foreign investors, who wish to participate in the dynamic growth of the Indonesian economy.

For further information on Saratoga, please visit www.saratoga-investama.com.

Contact:

General :
Corporate Secretary
corporate.secretary@saratoga-investama.com
Financials:
Investor Relations
investor.relations@saratoga-investama.com