Saratoga Perusahan Dana Investasi Indonesia Berinvestasi di Forest Carbon

Kemitraan baru yang akan Meningkatkan Konservasi dan Restorasi Lahan Gambut di Indonesia

JAKARTA — Forest Carbon bermitra dengan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk., yang mengambil posisi ekuitas di dalam pengembang proyek premium. Membangun operasi selama 12 tahun di Indonesia, Forest Carbon bermitra dengan Saratoga akan mengatalisasi upaya konservasi hutan dan restorasi di Sumatra, Kalimantan dan Papua, serta ekspansi di Asia Tenggara.

Investasi baru dari Saratoga akan membangun dukungan dari AXA IM Alts’ Impact Investing Strategy,(1) yang telah berinvestasi sejak tahun 2016 untuk membantu Forest Carbon membuktikan pendekatannya terhadap lahan basah dan restorasi hutan skala besar.

“Untuk pertama kalinya, perusahaan investasi terkemuka Indonesia mendukung pasar karbon sebagai alat pengelolaan hutan dan pengembangan ekonomi” kata Jeffrey Chatellier, CEO Forest Carbon. “Sebagai investor aktif dan terdepan di kalangan komunitas investasi Indonesia, Saratoga membawa reputasi yang tak tertandingi dan rekam jejak perusahaan membantu dalam membangun bisnis kami.”

Forest Carbon sekarang menjadi bagian dari protfolio dinamis Saratoga yang semakin menargetkan investasi mitigasi perubahan iklim terdiri dari tenaga surya, energi terbarukan dan sekarang pengembangan proyek karbon hutan. Investasi secara langsung memberikan dukungan misi Forest Carbon untuk menciptakan dampak iklim dan ekologi yang signifikan secara global dengan melindungi hutan hujan dan lahan gambut Indonesia, yang merupakan penyimpan karbon yang penting.

“Saratoga percaya bahwa keuntungan finansial jangka panjang dapat berjalan seiringan dengan upaya untuk melindungi hutan,” kata Devin Wirawan, Direktur Investasi Saratoga. “Kami melihat banyak peluang bagi bisnis lokal dalam menciptakan pekerjaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan mengakui nilai dari sumber daya alam Indonesia.”

Proyek unggulan Forest Carbon, Sumatra Merang Peatland Project, sekarang menawarkan model bisnis untuk restorasi lahan gambut. Penjualan karbon ke merek global premium mendanai program yang telah meningkatkan tutupan lahan menjadi 23%, melindungi spesies yang hampir punah termasuk harimau Sumatera, dan mendukung kesehatan, pendidikan dan peluang kerja masyarakat sekitarnya.

AXA IM Alts’ Impact Investing Strategy investasi di Sumatra Merang Peatland Project, juga mengarah pada penerbitan saham seri A Forest Carbon di tahun 2020 dan melakukan komitmen pendanaan tambahan dalam bentuk obligasi hijau untuk meluncurkan proyek-proyek baru di Indonesia. Dukungan ini mencerminkan strategi AXA secara luas untuk mempromosikan dan melestarikan sumber daya alam, melindungi keanekaragaman hayati dan mitigasi perubahan iklim.

-end-

AXA IM Alts adalah bagian dari AXA, pemimpin dunia di sektor asuransi dan manajemen aset, dengan 149,000 karyawan yang melayani 95 juta klien di 50 negara.

MEDIA CONTACT
Devan Wardwell, COO
d.wardwell@forestcarbon.com
+1 503 810 1072

Tentang Forest Carbon

Forest Carbon adalah perusahaan pengembang proyek karbon hutan premium berdiri di tahun 2012 yang memberikan manfaat kepada masyarakat lokal, keanekaragaman hayati dan investor melalui model bisnis yang terbukti. Berbasis di Indonesia, tim Forest Carbon membawa satu dekade pengalaman lapangan dalam pemetaan dan penilaian aset karbon, mempekerjakan staf lokal dan mendapatkan dukungan dari masyarakat. Perusahaan memfokuskan pada siklus penuh pengembangan proyek dari mendapatkan investasi, melakukan desain dan menghasilkan proyek serta mendapatkan penjualan karbon untuk mengelola bisnis berkelanjutan.

Untuk informasi selanjutnya: https://forestcarbon.com.

Tentang PT Saratoga Investama Sedaya Tbk

Berdiri di tahun 1997, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga, ticker code: SRTG) adalah perusahaan investasi terdepan di Indonesia. Saratoga mempunyai peran aktif dalam mengelola perusahaan investee dan investasi dalam perusahaan inovatif dengan potensi pertumbuhan yang tinggi di Asia Tenggara. Perusahaan mempunyai rekam jejak yang kuat mengidentifikasikan, mengembangkan dan menciptakan nilai dari perusahaan tempat kami berinvestasi.

Strategi investasi kami telah disempurnakan untuk adaptasi dengan perubahan waktu, berkembang dari fokus awal dalam sumber daya alam, infrastruktur, dan sektor konsumer dengan partisipasi kami dalam sektor baru yang sedang berkembang termasuk sektor teknologi digital yang berkembang secara pesat yang berkembang menjadi sektor utama penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.

Visi Saratoga adalah untuk terus menjadi perusahaan investasi aktif kelas dunia terkemuka dan mitra bagi investor lokal dan asing yang ingin berpartisipasi dalam dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk informasi selanjutnya: www.saratoga-investama.com

Xurya Raih Pendanaan Seri A Sebesar US$ 21,5 Juta dari Para Investor yang Dipimpin oleh East Ventures dan Saratoga

Putaran pendanaan seri A sebesar Rp 308 miliar ini dipimpin oleh East Ventures (Growth fund) dan PT Saratoga Investama Sedaya TBk dengan partisipasi New Energy Nexus Indonesia dan Schneider Electric

Jakarta, 12 Januari 2022 – PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) sebagai startup energi terbarukan dengan fokus pada jasa sewa PLTS Atap di Indonesia berhasil membukukan pendanaan seri A sebesar US$21,5 juta atau setara dengan Rp 308 miliar. Putaran pendanaan seri A ini dipimpin oleh perusahaan modal ventura, East Ventures (Growth fund) dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga) dengan kembalinya partisipasi dari investor lama Schneider Electric dan New Energy Nexus Indonesia.

Xurya akan mengalokasikan pendanaan seri A ini untuk melanjutkan pembangunan PLTS Atap yang telah tumbuh sebesar tiga kali lipat sepanjang tahun 2021 dan membantu perusahaan dalam mencapai visi jangka panjangnya untuk menjadi pemimpin dalam penyediaan teknologi dan solusi untuk energi yang bersih dan berkelanjutan.

“Kami mengapresiasi dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh para investor, partner dan customer untuk membantu kami dalam mempercepat transisi energi baru terbarukan di Indonesia sejak Xurya berdiri 3 tahun yang lalu,” ujar Eka Himawan, Managing Director Xurya Daya Indonesia.

Eka menambahkan, selain untuk melanjutkan pembangunan PLTS Atap yang telah tumbuh pesat sepanjang tahun 2021, pendanaan ini juga akan kami alokasikan untuk pengembangan teknologi dan sumber daya manusia agar upaya akselerasi transisi energi bersih bisa segera direalisasikan.

East Ventures dan Saratoga yang memimpin putaran pendanaan ini memiliki banyak portofolio dalam investasi ke perusahaan rintisan (startup) di tahap awal dan tahap lanjutan dari berbagai industri, termasuk industri sosial dan lingkungan. Partisipasi East Ventures, sebagai perusahaan venture capital yang terbuka pada seluruh sektor (sector-agnostic) dan telah mendukung lebih dari 200 perusahaan di Asia Tenggara serta menjadi pelopor modal ventura di Indonesia, mengukuhkan dukungannya terhadap komitmen Xurya dalam mengembangkan lanskap energi terbarukan dan isu perubahan iklim di Indonesia.

Roderick Purwana, Managing Partner East Ventures mengatakan, “East Ventures percaya pentingnya berinvestasi di perusahaan yang tepat, tidak hanya untuk mengejar profit, tapi juga untuk memberikan dampak sosial dan lingkungan. Sebagai salah satu pelopor perusahaan venture capital yang menerapkan pendekatan ESG dalam investasi, kami sangat senang bisa mendukung tim Xurya sejak awal perjalanan mereka dalam menciptakan revolusi energi yang bersih dan berkelanjutan di Indonesia serta melindungi bumi, platform terbesar kita.”

Sementara itu, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga) yang juga memimpin putaran pendanaan ini merupakan perusahaan investasi aktif terkemuka dengan pengalaman dan keahlian di bidang investasi selama lebih dari dua dekade di pasar Indonesia maupun kawasan Asia Tenggara.

President Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk., Michael Soeryadjaya mengatakan, “Investasi ini merupakan kesempatan yang baik bagi Saratoga untuk memperkuat dukungan di sektor teknologi Energi Baru & Terbarukan (EBT) yang kini menjadi salah satu sumber energi prioritas yang akan dikembangkan oleh pemerintah.”

“Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dapat memberikan solusi bagi tersedianya energi bersih, ramah lingkungan dan berkelanjutan di Indonesia. Pertumbuhan kapasitas terpasang PLTS Atap yang sangat pesat dalam tiga tahun terakhir membuktikan bahwa kebutuhan terhadap industri teknologi EBT ini semakin tinggi di Indonesia.” Tambah Michael.

PLTS Atap juga merupakan salah satu inisiatif yang didukung oleh Presiden Joko Widodo untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan energi berbahan bakar fosil. Melalui investasi di Xurya, Saratoga dapat membantu mempercepat upaya pemerintah dalam mencapai target bauran EBT hingga 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050.

Pendanaan ini juga didukung oleh New Energy Nexus Indonesia yang sepanjang tahun 2021 telah menyelesaikan investasinya di lima perusahaan energi terbarukan di Indonesia dan Schneider Electric, sebagai perusahaan terdepan dalam transformasi digital manajemen energi dan otomatisasi, melalui Schneider Electric Energy Access Asia (SEEAA) melakukan Investasi pertamanya di startup energi terbarukan di Indonesia kepada Xurya.

Hingga akhir tahun 2021, Xurya telah mengoperasikan 57 PLTS Atap dan saat ini sedang membangun di 38 lokasi lainnya dari berbagai industri dan bisnis yang semakin beragam, seperti perusahaan manufaktur (makanan dan minuman, consumer goods, pertanian, otomotif, baja, bahan bangunan, tekstil, dll), cold storage, hotel, hingga pusat perbelanjaan yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Selatan dan Utara, serta Sulawesi Selatan.

– selesai –

Tentang East Ventures

East Ventures adalah perusahaan venture capital (VC) yang terbuka pada seluruh sektor (sector-agnostic) dan pelopor investasi startup Indonesia. Berdiri pada tahun 2009, East Ventures telah bertransformasi menjadi sebuah platform holistik yang menyediakan investasi tahap awal dan tahap lanjutan untuk lebih dari 200 perusahaan di Asia Tenggara.

Sebagai perusahaan yang percaya pada ekosistem startup di Indonesia, East Ventures adalah investor pertama di unicorn Indonesia, yaitu Tokopedia dan Traveloka. Perusahaan lainnya yang tergabung dalam portofolio East Ventures adalah Ruangguru, Warung Pintar, Kudo (diakuisisi oleh Grab), Loket (diakuisisi oleh Gojek), Tech in Asia, Xendit, IDN Media, MokaPOS (diakuisisi oleh Gojek), ShopBack, KoinWorks, dan Sociolla.

East Ventures dinobatkan sebagai VC berkinerja tinggi paling konsisten secara global oleh Preqin dan investor paling aktif di Asia Tenggara dan Indonesia oleh beberapa media.

Tentang PT Saratoga Investama Sedaya Tbk

Didirikan pada tahun 1997, PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk. (Saratoga, kode saham: SRTG) adalah perusahaan investasi aktif terkemuka di Indonesia. Saratoga berperan aktif dalam mengelola perusahaan investee dan mengeksplorasi peluang investasi di Indonesia.

Tentang PT Saratoga Investama Sedaya Tbk Didirikan pada tahun 1997, PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk. (Saratoga, kode saham: SRTG) adalah perusahaan investasi aktif terkemuka di Indonesia. Saratoga berperan aktif dalam mengelola perusahaan investee dan mengeksplorasi peluang investasi di Indonesia.

Visi Saratoga adalah untuk terus menjadi perusahaan investasi aktif terdepan dan menjadi mitra pilihan bagi investor lokal dan asing yang ingin berpartisipasi dalam dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.saratoga-investama.com.

Tentang Xurya Daya Indonesia

PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) merupakan startup energi terbarukan yang berbasis di Indonesia dengan visi menjadi pemimpin dalam teknologi dan solusi untuk energi bersih dan berkelanjutan. Xurya menawarkan metode TANPA INVESTASI dengan sistem sewa untuk memudahkan para pelaku industri melakukan peralihan ke energi surya dengan memberikan “one stop solution” mulai dari studi kelayakan, instalasi, operasi dan pemeliharaan (termasuk penggantian komponen).

Sampai saat ini, Xurya telah memasang, mengoperasikan dan merawat lebih dari 50 PLTS Atap yang sudah dari berbagai industri, seperti manufaktur (makanan dan minuman, FMCG, bahan bangunan, baja, tekstil dan garmen), cold storage, pusat logistik, hotel dan pusat perbelanjaan di berbagai kota di Indonesia mulai dari Palembang, Lampung, Tangerang, Jakarta, Bekasi, Cikarang, Purwakarta, Cirebon, Semarang, Tuban, Gresik, Surabaya, Sidoarjo dan Makassar.

Informasi dan kontak media :

Aditya Bayu Nugroho – Sr. PR & Marketing Xurya Daya Indonesia

aditya@xurya.com

0896 3056 9791

Peresmian Nama Baru Menandai Modernisasi Primaya Hospital PGI Cikini

Jakarta, 12 Januari 2022 – Peresmian nama baru RS PGI Cikini menjadi “Primaya Hospital PGI Cikini” menjadi salah satu simbol dari kerja sama antara Primaya Hospital Group dengan Yayasan Kesehatan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (Yakes PGI). Kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen dan transformasi yang dilakukan antara Primaya Hospital Group dan Yakes PGI untuk memodernisasi pelayanan dan fasilitas kesehatan RS PGI Cikini.

Kolaborasi yang mengubah nama RS PGI Cikini menjadi Primaya Hospital PGI Cikini ini memberikan layanan yang PRIMA (profesional, rapi, ibadah, mendengarkan, asertif) dan modern didukung oleh dokter dan tim yang berpengalaman di bidangnya serta layanan, fasilitas, dan teknologi yang komprehensif.

Primaya Hospital Group merupakan sebuah rumah sakit jaringan yang senantiasa memenuhi kebutuhan layanan kesehatan di Indonesia dengan menerapkan standar nasional dan internasional dari Joint Commission International (JCI). Primaya Hospital Group memiliki pengalaman selama 15 tahun dalam mengelola 14 rumah sakit secara profesional di berbagai kota di Indonesia (Jakarta, Tangerang, Bekasi, Karawang, Sukabumi, Semarang, Pangkal Pinang, Makassar, Sorowako, dan Palangkaraya).

RS PGI Cikini, yang sudah berusia 124 tahun, telah menjadi rumah sakit rujukan dan pilihan masyarakat terutama karena kecakapan tenaga medis yang dimiliki dan berbagai fasilitas kesehatan khusus seperti Kidney Center, Oncology Center, serta Heart & Vascular Center. Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan dan memodernisasi RS PGI Cikini, baik dalam bentuk fisik bangunan maupun dalam bentuk pelayanan termutakhir, Majelis Pekerja Harian (MPH) PGI memutuskan untuk menjalin kerja sama bersama Primaya Hospital Group.

Pemilihan mitra kerja sama yang dilakukan MPH PGI berlangsung melalui proses penjaringan yang panjang dan berhati-hati. Bentuk kerja sama antara Primaya Hospital Group dan Yakes PGI akan diwujudkan dengan pola BOT (Build Operate Transfer) selama 30 tahun.

“Yakes PGI Cikini dan Primaya Hospital Group memiliki kesamaan visi dan misi untuk memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan penuh kepedulian dan sentuhan kasih kepada pasien. Itu alasan utama Primaya Hospital dipilih untuk memodernisasi RS PGI Cikini,” kata dr. Alexander Ginting, SpP, Ketua Umum Yayasan Kesehatan PGI.

“Primaya Hospital Group berterima kasih dan bangga telah mendapat kepercayaan dari PGI dan Yayasan Kesehatan PGI. Kami berkomitmen untuk memajukan Primaya Hospital PGI Cikini dan menjadi rumah sakit kebanggaan Indonesia yang mengutamakan pelayanan kepada pasien,” ungkap Leona A. Karnali, CEO Primaya Hospital Group.

Layanan berstandar internasional tersebut mengutamakan keamanan pasien (patient safety) dengan Standar Prosedur Operasional dari Primaya Hospital Group yang telah terakreditasi Joint Commission International (JCI). Primaya Hospital PGI Cikini kini mulai menerapkan Hospital Information System dengan Electronic Medical Record, e-prescription, serta sistem radiologi (PACS) dan laboratorium (LIS). Seluruhnya akan didukung oleh sistem informasi SDM (Human Resources Information System), sistem keuangan (Accounting Information System), sistem pengadaan (Corporate Central Purchasing), dan sistem lainnya yang mempercepat layanan, menekan biaya, serta pemantauan terintegrasi secara grup.

Layanan unggulan (Center of Excellence) yang sudah ada akan ditingkatkan dan yang belum akan ditambahkan. Layanan unggulan Primaya Hospital PGI Cikini berfokus pada Jantung, Otak & Saraf, Pembuluh Darah, Kanker, Orthopedi & Trauma, Urologi, serta Ginjal & Hipertensi dilengkapi dengan SDM yang berkompeten dan teknologi yang mumpuni.

Sejak dimulainya kerja sama antara Primaya Hospital Group dan Yakes PGI pada 1 Agustus 2021, sejumlah modernisasi sudah diterapkan. Dimulai dari transformasi SDM, baik karyawan, perawat, dokter umum, dokter spesialis, maupun manajemen, yang bersama-sama memiliki komitmen untuk kemajuan. Hal lain yang dilakukan adalah pengadaan teknologi MRI 1,5 Tesla untuk melengkapi pemeriksaan penunjang, pengadaan peralatan prioritas mobile x-ray, uroflowmetri, USG urologi, mikroskop mata, serta penggantian mesin anestesi.

Selama enam bulan kerja sama yang telah berlangsung, dilakukan perbaikan atas berbagai peralatan prioritas di Primaya Hospital PGI Cikini seperti angiografi dan mamografi. Akses gedung juga diperbaiki untuk kemudahan pasien. Demikian juga dengan penataan ulang poliklinik yang lebih terintegrasi per spesialisasi. Peningkatan standar mutu yang mengutamakan patient safety dan telah lulus akreditasi KARS paripurna.

Dalam kerja sama ini, Primaya Hospital PGI Cikini akan melakukan pembangunan gedung rumah sakit baru di wilayah rumah sakit yang diperkirakan akan selesai dalam waktu 5 tahun kedepan.

“Melalui kerja sama ini, seluruh layanan yang diberikan di Primaya Hospital PGI Cikini menjadi prima dan modern yang didukung oleh layanan dan teknologi komprehensif disertai dokter dan tim medis yang berpengalaman di bidangnya,” kata Leona Karnali, CEO Primaya Hospital Group.

#selesai#

Tentang Primaya Hospital

Primaya Hospital Group adalah Rumah Sakit yang menyediakan standar pelayanan prima yang mengutamakan mutu keselamatan pasien. Kami memberikan layanan kesehatan yang menyeluruh untuk masyarakat Indonesia dan warga negara asing (WNA) dengan teknologi terbaik serta memberikan layanan pasien dengan jaminan dari perusahaan, asuransi, BPJS, dan pembayaran pribadi. Untuk menjangkau kebutuhan kesehatan masyarakat, Primaya Hospital Group tersebar di wilayah dan kota-kota besar di Indonesia dengan lokasi strategis dan mudah diakses sehingga kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan dapat terpenuhi dengan baik. Kami memiliki layanan unggulan bagi para pasien yaitu pusat layanan jantung dan pembuluh darah, layanan ibu dan anak, layanan trauma, serta layanan kanker. Primaya Hospital Group memiliki fasilitas pelayanan yang lengkap diantaranya layanan Gawat Darurat, Radiologi, Laboratorium, dan Farmasi yang hadir 24 jam. Selain itu, kami memiliki area parkir yang luas, ruang edukasi pasien, ruang poli yang nyaman, ruang laktasi, ATM Center, Musholla, WiFi untuk keluarga pasien, kantin, dan area lobi yang nyaman.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

Endah Dwi Ekowati

Public Relations

HP: 0815-877-4220

Email: endah.dwiekowai@gmail.com

eWTP Fund memberikan pendanaan pertama ke startup Indonesia dengan berinvestasi di startup insurtech Fuse sebagai pendanaan perdana

  • eWTP Technology and Investment Fund diinisiasi untuk mendukung startup di negara-negara berkembang.
  • Investor fintech terdepan CE Innovation Capital dan perusahaan investasi aktif terdepan Indonesia, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk juga berpartisipasi dalam ronde tambahan Seri B. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk mendukung ekspansi Fuse di Kawasan Asia Tenggara.

Jakarta, 16 September 2021 – Startup insurtech terbesar di Indonesia berdasarkan Pendapatan Premi Bruto (Gross Written Premium / GWP) Fuse mengumumkan meraih dana tambahan untuk putaran pendanaan seri B (extended series B) dari eWTP Technology and Investment Fund, CE Innovation Capital (CEIC), dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga).

Bulan lalu, Fuse telah meraih pendanaan yang dipimpin oleh GGV Capital dengan partisipasi dari investor terdahulu, termasuk East Ventures (Growth Fund), SMDV, Golden Gate Ventures, Heyokha Brothers, Emtek, dan lainnya.

eWTP Technology and Investment Fund (eWTP) didirikan dengan target investasi startup di negara-negara berkembang. Dana senilai $600 juta dikelola sejak tahun 2018 dan eWTP telah memiliki investasi di India, Vietnam, dan Thailand. Fuse adalah langkah pertama eWTP memasuki Indonesia, ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara.

“Sebagai pemimpin pasar insurtech Indonesia, Fuse memiliki proposisi nilai unik yang dapat memberdayakan kanal penjualan tradisional dengan menghubungkan berbagai perusahaan asuransi yang selama ini tersebar dengan jaringan agen besar dan menyediakan produk asuransi yang komprehensif bagi agen/broker. Fuse juga telah mendemonstrasikan kemampuan untuk memanfaatkan produk asuransi inovatif dan mutakhir dari negara lain untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang istimewa. Oleh karena itu, kami melihat Fuse sebagai pemain regional yang kuat di Asia Tenggara dalam waktu dekat,” ujar Jiang Dawei, Partner dan CFO eWTP.

Fuse didirikan pada tahun 2017 dan dioperasikan oleh dua veteran industri, Andy Yeung dan Ivan Sunandar. Mereka telah memiliki lebih dari 60.000 mitra agen/broker dan telah bekerja sama dengan lebih dari 30 perusahaan asuransi di lapangan dengan lebih dari 300 produk asuransi di dalam platform.

Total GWP yang mencapai lebih dari $50 juta (Rp720 miliar) di tahun 2020 membuat Fuse menjadi perusahaan insurtech terbesar di Indonesia. Fuse berusaha menyelesaikan permasalahan kepercayaan di antara 97% orang Indonesia yang belum memiliki asuransi.

“Fuse memiliki keunggulan kompetitif di distribusi omnichannel dan inovasi teknologi. Fuse juga secara tepat memposisikan diri dengan model ‘To Agent’ yang telah meningkatkan efisiensi rantai pasok asuransi dalam bentuk digital dan inovatif, dan kami percaya hal tersebut membuat Fuse berada di jalur yang tepat untuk meningkatkan skala bisnis di jangka panjang. Rendahnya penetrasi produk asuransi di Indonesia mengakibatkan prospek pertumbuhan yang menjanjikan dan peningkatan kebutuhan dari konsumen selama masa pandemic. Oleh sebab itu, kami memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk pertumbuhan Fuse di fase berikutnya,” kata Xiaolin Zheng, Partner CEIC.

“Berinvestasi di Fuse adalah peluang yang sangat baik bagi Saratoga untuk memperkuat portofolio kami di sektor teknologi digital. Sektor ini menunjukkan potensi yang besar untuk tumbuh, didorong oleh pertumbuhan yang pesat di penggunaan teknologi digital dan inklusi finansial di Indonesia. Sebagai pemimpin sektor insurtech di Indonesia, Fuse dapat memberikan solusi dan akses yang lebih baik bagi orang-orang untuk memilih produk asuransi yang tepat,” ungkap Michael W.P. Soeryadjaya, Presiden Direktur Saratoga.

CEO Fuse Andy Yeung mengatakan, “Kami sangat bersemangat menyambut eWTP, CEIC, dan Saratoga sebagai investor kami karena mereka adalah pemimpin di  sektor masing-masing. Kami menantikan pengalaman-pengalaman berharga yang akan diperoleh dari mereka.”

Tentang Fuse

Didirikan tahun 2017, Fuse menjadi pionir untuk menghadirkan platform teknologi mobile untuk merevolusi kanal distribusi asuransi untuk meningkatkan efisiensi dan pengalaman konsumen akhir. Kami meluncurkan aplikasi mobile pertama-di-jenisnya Fuse Pro untuk “memungkinkan” mitra agen/broker menutup polis asuransi secara instan dan mudah bagi konsumennya. Kami juga menjadi yang pertama mendukung kanal digital/e-commerce seperti Tokopedia untuk peluncuran produk asuransi mikro transaksional di tahun 2018. Kami memiliki lebih dari 460 pegawai, dengan 28 kantor cabang di Indonesia, Vietnam, dan Cina, untuk mendukung perusahaan asuransi lokal dan mitra distribusi melayani konsumennya dengan lebih baik.

Kontak media: PR@fuse.co.id

Tentang eWTP Technology and Investment Fund

eWTP Tech Innovation Fund didirikan pada bulan Mei 2018 dengan tujuan mempromosikan inovasi startup di negara-negara berkembang. Dengan dana kelolaan sebesar $600 juta, ia menargetkan perusahaan di negara-negara kunci yang mencapai globalisasi dengan inovasi teknologi. Selain mengeksplorasi peluang di Cina dengan memanfaatkan inovasi dan pengalaman Cina ke pasar luar negeri, eWTP juga aktif di kawasan seperti Asia Tenggara dan Timur Tengah.

Tentang CE Innovation Capital

Didirikan tahun 2016, CE Innovation Capital (“CEIC”) adalah dana kelolaan $1 miliar yang berinvestasi di sektor fintech, solusi enterprise, dan perusahaan teknologi secara global. Dana ini termasuk dalam jajaran “Top 9 Fintech Unicorn Investors” secara global oleh CB Insights dan termasuk ke daftar “Most Active Fintech Investors 2019” oleh Financial Technology Partners. Dana ini juga masuk nominasi Penghargaan “Top Fintech Equity Investor” di Konferensi Tahunan LendIt USA.

Situs: http://en.ceinnovationcap.com/

Tentang PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk.

Didirikan pada tahun 1997, PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk. (Saratoga, kode ticker: SRTG) adalah perusahaan investasi aktif terdepan di Indonesia. Saratoga memiliki peranan aktif dalam mengelola perusahaan yang diinvestasi dan mengeksplorasi peluang investasi di Indonesia.

Saratoga fokus untuk peluang investasi di tahap awal dan pertumbuhan, dan di situasi khusus dengan fokus di sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia, seperti konsumer, infrastruktur, dan sumber daya alam.

Visi Saratoga adalah terus menjadi perusahaan investasi aktif terdepan dan menjadi mitra pilihan bagi investor lokal dan global yang ingin berpartisipasi di dalam dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk keterangan lebih lanjut silakan kunjungi: www.saratoga-investama.com

SIRCLO Umumkan Pendanaan Senilai US$36 Juta Dipimpin East Ventures dan Saratoga

  • SIRCLO mendapatkan pendanaan senilai US$36 juta yang dipimpin oleh East Ventures dan Saratoga dengan partisipasi dari Traveloka dan investor lainnya.
  • SIRCLO terakselerasi secara positif selama masa pandemi, mendapatkan momentum untuk memperbaiki unit economics, dan sudah menuju tahap profitable.

Jakarta, 10 September 2021 — Perusahaan e-commerce SIRCLO mengumumkan perolehan pendanaan sejumlah US$36 juta (sekitar 515 milyar Rupiah) yang dipimpin oleh East Ventures (Growth Fund) dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga), dengan partisipasi dari Traveloka, Sinar Mas Land, dan investor lainnya. Pendanaan ini bertujuan untuk mengembangkan kapabilitas teknologi yang ditawarkan SIRCLO dan mengakselerasi digitalisasi ritel bagi berbagai usaha di seluruh Indonesia.

“Kami berterima kasih atas dukungan dari para investor yang telah berpartisipasi pada pendanaan ini. Dengan suntikan dana ini, kami berencana membangun momentum tingginya minat konsumen untuk berbelanja di kanal e-commerce selama masa pandemi dan setelahnya. SIRCLO terus berpegang pada misi untuk membantu brands berjualan online melalui pendekatan omnichannel. Kisah sukses seluruh brand partner inilah yang turut mendongkrak pertumbuhan kami secara lebih pesat. Kami yakin dapat terus meningkatkan kapabilitas solusi kami dalam menjamin kesuksesan klien dan brand partner,” kata Brian Marshal, Founder dan Chief Executive Officer SIRCLO.

Dengan pendanaan baru, SIRCLO berencana untuk mengembangkan infrastruktur teknologi serta memperluas layanan yang ditawarkan kepada para pemilik bisnis. SIRCLO telah mengembangkan platform Software-as-a-Service bernama SIRCLO Store, untuk membantu brand berjualan online melalui berbagai berbagai kanal sekaligus, seperti website, marketplace, dan penjualan berbasis percakapan (chat commerce). Pengembangan kapabilitas SIRCLO Store terus dilakukan dengan pendekatan omnichannel, sehingga pemilik brand semakin dimudahkan untuk menjangkau konsumen dari berbagai kanal penjualan online utama di Indonesia.

Selain itu, SIRCLO juga melebarkan kapabilitas teknologi bagi klien dengan menghadirkan dasbor yang mampu menganalisis data transaksi usaha dari berbagai kanal penjualan secara real-time. Dalam rangkaian inisiatif Online-To-Offline (O2O), SIRCLO tengah mengembangkan solusi finansial yang ditujukan untuk mendukung para pelaku UMKM agar semakin percaya diri dalam bersaing dengan pemain-pemain ritel yang berskala lebih besar. Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk., Michael W.P. Soeryadjaya, mengatakan, “Investasi ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi Saratoga untuk memperkuat dukungan di sektor teknologi digital dan menyediakan posisi pijakan yang mantap untuk mengkapitalisasi pasar e-commerce Indonesia yang tumbuh dengan pesat, didorong oleh demografi yang menguntungkan dan peningkatan UMKM di Indonesia.” Industri e-commerce di Indonesia telah meningkat dengan pesat sejak pandemi COVID-19. Hampir setengah dari populasi Indonesia menggunakan teknologi digital untuk kebutuhan sehari-hari, menjadikan industri ini memiliki potensi tinggi untuk tumbuh. “Sesuai dengan visi Saratoga, melalui investasi ke SIRCLO, kami dapat turut membantu memperkuat pemulihan ekonomi Indonesia dengan mengembangkan infrastruktur teknologi yang dapat melancarkan dan memperlengkapi bisnis para UMKM di Indonesia untuk sukses di era digital saat ini,” tambah Michael.

SIRCLO turut berpartisipasi dalam program pemulihan ekonomi nasional negara dengan meluncurkan program bertajuk #MerdekaJualanOnline untuk mendukung digitalisasi UMKM. Melalui program ini, SIRCLO menyediakan solusi teknologi terpadu pengelolaan toko online melalui SIRCLO Store, serta modul pelatihan penggunaan dasbornya kepada para fasilitator UMKM. Pada bulan Juli lalu, Orami sebagai perpanjangan tangan SIRCLO, menggagas “IbuSibuk”—program pemberdayaan ekonomi bagi para ibu secara digital dan dikhususkan untuk para ibu yang berminat dengan kewirausahaan.

Solusi SIRCLO untuk UMKM serupa dengan apa yang Shopify lakukan di pasar mancanegara. Di samping itu, SIRCLO terus beradaptasi terhadap lanskap dan ragam tantangan e-commerce di Indonesia. SIRCLO menyediakan layanan enablement kepada pemilik usaha secara end-to-end, bekerja sama dengan berbagai marketplace, mengembangkan kanal social commerce, serta melayani klien-klien berskala enterprise. “SIRCLO adalah salah satu contoh klasik dari startup yang melakukan maraton. Sejak didirikan pada tahun 2013, kami merasa bahwa SIRCLO agak terlalu cepat dari market-timing. Tapi, fokus akan visi dari pendiri SIRCLO yang konsisten sejak awal membuat mereka bisa bertahan dan tumbuh selama ini. Pandemi COVID-19 mengakselerasi penguatan bisnis mereka, dimana SIRCLO mencatatkan pemasukan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan, dengan nominal ratusan juta dolar, dan sudah mendekati tahap profitable. Kami sangat senang bisa menjadi bagian dari perjalanan mereka, dan berpartisipasi kembali di tahap pendanaan ini,” ujar Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures.

Sepanjang masa pandemi, SIRCLO mencatat lonjakan transaksi hingga 5x lipat yang didorong oleh perubahan perilaku konsumen selama pandemi COVID-19. Hingga tahun ini, SIRCLO telah membantu lebih dari 100.000 brand untuk berjualan online, baik dari skala pengusaha perseorangan, UMKM, hingga perusahaan-perusahaan besar.


Tentang SIRCLO

Dimulai pada tahun 2013, SIRCLO adalah perusahaan solusi e-commerce terdepan di Indonesia yang membantu brands berjualan online. SIRCLO menawarkan solusi yang terbagi menjadi 2 kategori utama, yaitu solusi entrepreneur dan enterprise. Pada kategori entrepreneur, SIRCLO menawarkan SIRCLO Store, dasbor toko online UMKM untuk berjualan di multiple platforms (website, marketplace, chat commerce) dan IbuSibuk, solusi pemberdayaan komunitas Ibu untuk menjadi Key Opinion Leaders (KOL), micro-influencers, serta resellers. Pada kategori enterprise, SIRCLO menawarkan layanan e-commerce enabler melalui SIRCLO Commerce, solusi pengembangan teknologi omnichannel melalui ICUBE by SIRCLO, platform B2B2C yang menyediakan produk Ibu dan Anak untuk toko ritel melalui Sooplai, dan Orami, platform parenting yang menggabungkan Commerce, Content & Community dalam satu ekosistem.

SIRCLO telah melayani lebih dari 100.000 brands untuk mengembangkan bisnis secara online. Solusi SIRCLO telah dipercaya oleh brands lokal, di antaranya ATS The Label, Evete Naturals, Namaste Organic, This Is April dan Heytimmy Kidswear, serta brands multinasional seperti Unilever, Reckitt Benckiser, KAO, L’Oréal, dan Levi’s. Berlokasi di Green Office Park 1, The Breeze (BSD – Serpong), hari ini SIRCLO memiliki lebih dari 1.000 karyawan serta perwakilan yang berbasis di Jakarta, Bekasi, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.

Lihat informasi selengkapnya mengenai SIRCLO di www.sirclo.com.

Contact:
SIRCLO
Rini Hapsoro
Communications Manager
M: +62 878 757 710 80
E: rini@sirclo.com