Raih Rekor Pendapatan Dividen Di Tahun 2023, NAV Saratoga Capai Rp 48,9 Triliun

Jakarta, 18 Maret 2024 Selama tahun 2023, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga, kode saham: SRTG) berhasil mengoptimalkan kinerja perusahaan perusahaan portofolionya melalui capaian dividen dan hasil divestasi yang menguntungkan. Hal ini tercermin dari arus kas dividen dan divestasi Saratoga di akhir tahun yang mencapai level tertinggi yaitu sebesar Rp 3,9 triliun.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan, tahun 2023 merupakan momentum penting bagi Saratoga dalam menjalan k an strategi nya sebagai perusahaan investasi . Selain mendorong peningkatan dividen di tengah kondisi pasar yang dinamis, Saratoga juga berhasil melakukan divestasi dan monetisasi terhadap portofolio yang sudah matang dan menghasilkan return maksimal bagi perusahaan.

“Kami bersyukur pada tahun 2023 Saratoga mampu mencapai rekor pendapatan dividen tertinggi dari perusahaan portofolio, sehingga menjadikan likuiditas perusahaan sangat kuat. Dengan dana kas tersebut, kami mempunyai kapasitas yang luas untuk melakukan berbagai inisiatif strategi investasi, baik di tahun 2023 maupun pada tahun tahun yang akan datang,” kata Devin melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin, 18 Maret 2024.

Dengan dukungan neraca yang kuat, pada tahun 2023 Saratoga juga telah menjalankan strategi
investasinya dengan meningkatkan kepemilikan di PT MGM Bosco Logistik (MBL) sehingga menjadi pemegang saham mayoritas.

Devin juga menyampaikan bahwa di tahun 2023 lalu Saratoga mencatat Nilai Aset Bersih ( Net Asset Value/ NAV) sebesar Rp 48,9 triliun. NAV tersebut mengalami penurunan 20 persen dibandingkan tahun 2022. “Gejolak harga komoditas sepanjang tahun 2023 telah berdampak terhadap harga saham saham perusahaan portofolio utama Saratoga yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk. ( kode saham: ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. ( kode saham: MDKA). Fluktuasi harga saham tersebut ikut berdampak terhadap NAV Saratoga pada akhir tahun lalu,” jelas Devin .

Devin berkeyakinan bahwa dengan fundamental baik yang dimiliki, perusahaan portofolio seperti ADRO dan MDKA akan mampu mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan. Apalagi dua entitas perusahaan tersebut berada di sektor strategis, yaitu komoditas batubara, emas, nikel dan juga bisnis hilirisasi komoditas, yang berdampak langsung terhadap perekonomian global maupun domestik.

Direktur Keuangan Saratoga Lany D. Wong mengungkapkan, Saratoga berhasil dalam memperkuat likuiditas internal pada tahun 2023. Hal ini terlihat dari penurunan posisi utang yang juga berdampak pada terpangkasnya biaya bunga hingga 49 persen di tahun 2023. Keberhasilan ini sejalan dengan upaya perusahaan dalam mengelola modal secara hati hati ditengah masih berlangsungnya iklim suku bunga dunia yang tinggi.

“Berdasarkan posisi 31 Desember 2023 kami menurunkan utang bersih Saratoga hingga 62 persen menjadi Rp 263 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 688 miliar. Kami juga berhasil menjaga rasio biaya dan utang tetap berada pada tingkat yang sehat. Biaya operasional terhadap NAV masing masing sebesar 0,5 persen dan loan to value menjadi 0,4 persen dari sebelumnya 1,1 persen pada tahun 2022,” ungkap Lany

Lany menyatakan, tahun ini Saratoga akan terus aktif dalam menjalankan strategi investasinya. Langkah ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap positif. Berakhirnya proses pemilihan umum secara damai pada Februari lalu juga menjadi modal yang baik bagi pelaku usaha untuk terus berinvestasi dan mengembangkan bisnis mereka.

“Kami akan tetap fokus meningkatkan investasi di sektor ekonomi yang memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi Indonesia. Salah satu strateginya adalah memperkuat investasi di portofolio yang sudah ada atau menambah portofolio baru yang memiliki prospek pertumbuhan bisnis yang baik dalam jangka panjang,” tutup Lany .

Update Perusahaan Portofolio Saratoga

Perusahaan Terbuka

  1. PT Adaro Energy Indonesia Tbk. ( kode saham: ADRO)

    Pada tahun 2023 ADRO berhasil melanjutkan kinerja positif dengan mencatat volume produksi batubara sebesar 65,9 juta ton, tumbuh 5 persen secara year on year (yoy) dengan volume penjualan naik 7 persen yoy menjadi sebesar 65,7 juta ton. Pencapaian tersebut di atas target tahun 2023 sebesar 62 64 juta ton.

    ADRO membukukan pendapatan pada tahun 2023 sebesar USD 6,5 miliar, turun 20 persen yoy dengan EBITDA operasional mencapai USD 2,6 miliar, menurun 49 persen yoy. Hal ini disebabkan oleh penurunan harga rata rata penjualan batubara sebesar 26 persen yoy di t ahun 2023.

    Walaupun demikian, neraca ADRO tetap terjaga di tingkat yang sehat dengan posisi kas bersih sebesar USD 1,9 miliar pada tahun 2023.

    Sepanjang tahun lalu, ADRO berhasil menjalankan sejumlah aksi korporasi, diantaranya; pada bulan Maret 2023 telah dilakukan groundbreaking proyek PLTA Mentarang Induk di Kalimantan Utara. Pembangkit listrik tersebut akan menghasilkan listrik sebesar 1.375 MW dengan estimasi investasi sebesar USD 2,6 miliar dan dioperasikan di bawah PT Kayan Hydropower Nusantara (KHN), yang dimiliki oleh ADR O (50 persen), Sarawak Energy Berhad (25 persen), dan PT Kayan Patria Pratama (25 persen).

    Selanjutnya pada bulan Mei 2023 memperoleh pinjaman sebesar USD 1,6 miliar dan Rp 2,5 triliun untuk pembangunan smelter aluminium

  2. PT Merdeka Copper Gold Tbk. ( kode saham: MDKA)

    Pada tahun 2023, MDKA mencatat peningkatan produksi emas menjadi 138.666 ounce (oz), naik 11 persen secara tahunan. Sementara harga rata rata penjualan emas juga meningkat 8 persen yoy di level USD 1,939/oz. Produksi tembaga turun 35 persen yoy menjadi 12.706 ton akibat adanya penundaan sementara dalam pengiriman bahan peledak. Produksi tembaga sudah menunjukkan pemulihan pada 4Q23.

    Pada komoditas nikel, tahun 2023 produksi nikel matte mencapai 30.333 ton sementara produksi NPI meningkat 68 persen yoy menjadi 65.117 ton sebagai dampak dari mulai beroperasinya smelter PT Zhao Hui Nickel (ZHN Tambang Sulawesi Cahaya Mineral ( SCM akan memasok sekitar setengah dari kebutuhan bijih nikel dari smelter yang dimiliki MBMA pada tahun 2024, sehingga mengurangi dampak dari fluktuasi harga nikel dunia

    Pengiriman bijih Tambang SCM melonjak dari 43.989 ton pada kuartal III 2023 menjadi 2,9 juta ton pada kuartal 4 2023. SCM menargetkan penjualan bijih nikel sebesar 15 juta ton pada tahun 2024 (4 juta ton safrolit dan 11 juta ton limonit)

    Pada bulan April 2023, salah satu anak perusahaan MDKA yakni PT Merdeka Battery Materials Tbk. ( kode saham: MBMA) berhasil menyelesaikan Penawaran Umum Perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (IDX). Dengan harga Rp 795 per lembar saham, IPO tersebut mendapat dukungan kuat dari investor domestik dan asing, dana kekayaan negara regional dan investor strategis. Penawaran tersebut melibatkan penerbitan 11,6 miliar saham baru, dengan total modal baru sebesar Rp 9,2 triliun, setara dengan 10,7 persen dari total saham yang beredar.

    Serangkaian aksi korporasi berhasil dijalankan oleh MBMA:

    MBMA telah mengumumkan rencana mengembangkan pabrik High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Kawasan Industri Konawe Indonesia di Sulawesi, Indonesia . Proyek HPAL ini akan menghasilkan total setara nikel 120 ribu ton per tahun yang dibagi menjadi dua tahap. Untuk tahap pertama, MBMA telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ningbo Brunp Contemporary Amperex Co. Ltd., afiliasi dari Brunp CATL.

    Pada bulan Juni 2023, MBMA telah mengakuisisi 60 persen saham (40 persen Tsingshan) di PT Huaneng Metal Industry (HNMI) senilai USD 75 juta, sebuah fasilitas konversi nikel bermutu tinggi matte (HGNM) yang berlokasi di dalam Indonesia Morowali Industrial Park ( HNMI mengolah nikel matte kadar rendah (LGNM) menjadi HGNM yang mengandung 70 persen nikel. Kapasitas produksi tahunan adalah 50 ribu ton per tahun.

    Pada bulan September 2023, MBMA telah menandatangani perjanjian definitif dengan GEM untuk membangun pabrik HPAL dengan kapasitas 30 ribu ton nikel yang terkandung dalam Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) per tahun.

    Pabrik HPAL akan dibangun di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan dioperasikan di bawah PT ESG New Energy Material joint venture MBMA dan GEM) dengan target commissioning pada akhir tahun 2024 untuk tahap 1 dan pertengahan tahun 2025 untuk tahap 2. Pabrik ini juga akan membeli dan memproses bijih nikel laterit dari Tambang SCM MBMA berdasarkan perjanjian pasokan selama 20 tahun.

  3. PT Samator Indo Gas Tbk. ( kode saham: AGII)

    Pada bulan Maret 2023, CVC Capital Partners melalui Matrix Company Limited telah mengakuisisi saham minoritas yang signifikan (32,3 persen ) di AGII dari pemegang saham yang ada sekitar USD 155 juta. Memanfaatkan jaringan dan pengalaman global CVC, investasi ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi AGII, termasuk transfer pengetahuan global dan berbagi praktik terbaik.

    AGII telah mengadakan peletakan batu pertama proyek pabrik barunya di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Jawa Tengah. Pabrik tersebut akan menjadi pabrik ke 56 milik AGII dan dijadwalkan commissioning pada kuartal 4 2024. AGII juga telah menandatangani perjanjian jual beli dengan KCC Glass Corporation dari Korea Selatan pada November 2022.

    KCC juga sedang membangun pabrik di KITB yang diproyeksikan menjadi salah satu pabrik terbesar di Asia Tenggara.

Perusahaan Non Terbuka

  1. MGM Bosco Logistik (MBL)

    MBL merupakan penyedia layanan logistik rantai pen dingin end to end mulai dari solusi pergudangan, pengiriman dan logistik dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri ini. Saat ini MBL memiliki dan mengelola empat fasilitas cold storage dengan total kapasitas lebih dari 35 ribu posisi palet. Lokasinya tersebar di Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

    Sebagai salah satu perusahaan penyedia layanan logistik rantai dingin end to end terbesar di Indonesia, MBL mengoperasikan hampir 1.000 truk berpendingin yang dilengkapi dengan thermo logger dan GPS. Fasilitas tersebut memungkinkan pelanggan memantau status pengiriman dan konfigurasi suhu produk.

    Sejalan dengan komitmen Saratoga untuk meningkatkan kapasitas bisnis MBL, pada tahun 2023 Saratoga meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan ini menjadi pemegang saham mayoritas.

  2. Bersama Digital Infrastructure Asia (BDIA)

    Pada tahun 2023 telah meluncurkan Bersama Digital Data Centers (BDDC) sebagai bagian dari BDIA, yang memiliki dan mengoperasikan pusat data operator netral dalam kota di beberapa lokasi strategis yang terhubung di wilayah Jakarta.

    BDDC telah mengakuisisi 2 lokasi: PT Rumah Data Kita (Jakarta Selatan) yang masih dalam tahap konstruksi dan PT PCDC Propco One AtriaDC (Jakarta Barat) yang sudah beroperasi. BDDC memiliki total kapasitas desain hingga 60MW dan menempati area ruang data me lebihi 20,000 meter persegi, dengan potensi menampung lebih dari 9,000 rak.

  3. Xurya Daya Indonesia (Xurya)

    Xurya merupakan pengembang proyek tenaga surya (solar developer) yang telah dipercaya oleh lebih dari 100 perusahaan untuk memasang dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya atap di gedung mereka. Jumlah PLTS Atap yang sudah beroperasi mencapai 15 0 proyek dan tersebar di 11 provinsi di Indonesia. Xurya diakui dalam Forbes Asia “ 100 to Watch List ”.

    Xurya telah menjalin kerjasama strategis dengan PLN Icon Plus dan PLN UID Jawa Barat. Bersama PLN, Xurya akan membuat rencana kolaborasi bisnis pemanfaatan EBT, penyediaan sistem fotovoltaik, sistem manajemen energi, manajemen karbon, dan sertifikasi energi terbarukan.

    Pada tahun 2023, Xurya berhasil melipatgandakan kapasitas energi mereka dan diperkirakan melakukan carbon offset setidaknya sebesar 54.000 ton CO2 pada bulan Januari hingga Desember 2023.

    Sepanjang 2023, Xurya telah menyelesaikan konstruksi dan mengoperasikan 58 proyek baru di sejumlah lokasi seperti Grup Trans Shopping Mall, Plaza Indonesia, PT Sariguna Primatirta (CLEO), PT Serena Indopangan Industri (Khong Guan Group) dan Rumah Sakit Islam Surabaya Jemursari.

***SELESAI***

Tentang PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.

Didirikan pada tahun 1997, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga, kode saham: SRTG) adalah perusahaan investasi aktif terkemuka di Indonesia. Saratoga berperan aktif dalam mengelola perusahaan investee dan berinvestasi di perusahaan yang inovatif serta memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi di Asia Tenggara. Perusahaan memiliki rekam jejak yang kuat dalam mengidentifikasi, mengembangkan serta menciptakan nilai dari perusahaan-perusahaan dimana kami berinvestasi.

Strategi investasi Saratoga terus disempurnakan seiring dengan perubahan jaman, berkembang dari fokus awal
kami pada sektor-sektor sumberdaya alam, infrastruktur dan produk konsumer hingga keikutsertaan kami di
berbagai sektor pertumbuhan baru, termasuk di bidang teknologi digital yang kini berkembang pesat dan semakin
menjadi unsur penting dalam pertumbuhan perekonomian nasional yang berkelanjutan.

Visi Saratoga adalah untuk terus menjadi perusahaan investasi aktif kelas dunia dan menjadi mitra pilihan bagi investor lokal dan asing yang ingin berpartisipasi dalam dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.saratoga-investama.com.

Atau hubungi:
General:Financials:
Corporate SecretaryInvestor Relations
corporate.secretary@saratoga-investama.cominvestor.relations@saratoga-investama.com

Didukung Arus Kas Kuat, NAV Saratoga Capai Rp 49,8 Triliun Pada Kuartal III-2023

Jakarta, 30 Oktober 2023 – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga, kode saham: SRTG) berhasil menjaga stabilitas kinerja perusahaan di tengah gejolak pasar serta dinamika ekonomi domestik dan global. Hingga kuartal III – 2023, Saratoga mencatatkan arus kas dari dividen sebesar Rp 2,9 triliun, naik 35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Net Asset Value (NAV) Saratoga pada kuartal III-2023 ini mencapai Rp 49,8 triliun.

Presiden Direktur Saratoga Michael William P. Soeryadjaya mengatakan, perekonomian global yang dinamis telah berdampak ke berbagai sektor bisnis di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Apalagi harga energi dan komoditas terus berfluktuasi dengan tingkat inflasi dan suku bunga secara global yang tetap tinggi. Untuk menghadapi situasi tersebut, Saratoga menjalankan strategi investasinya secara lebih berhati-hati, disiplin dan mengedepankan pengelolaan arus kas yang kuat.

“Kami tetap berfokus pada peningkatkan value dari perusahaan-perusahaan portofolio yang sudah dimiliki oleh Saratoga. Kami meyakini lini-lini bisnis baru yang dibangun akan terus memperkuat fundamental investasi Saratoga melalui perusahaan portofolio,” kata Michael melalui keterangan resmi di Jakarta, (30/10).

Salah satu investasi strategis yang didukung oleh Saratoga adalah penguatan bisnis PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA), salah satu anak usaha MDKA yang berfokus pada rantai pasok baterai kendaraan listrik. Guna memperkuat posisinya dalam rantai pasok baterai, MBMA telah menandatangani perjanjian dengan GEM Co, Ltd (GEM) untuk membangun pabrik pengolahan High-Pressure Acid Leach (HPAL) dengan kapasitas produksi sebesar 30.000 ton nikel dalam Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) per tahun.

Pabrik HPAL akan dibangun di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan dioperasikan di bawah PT ESG New Energy Material – joint venture antara MDKA dan GEM – dengan target operasi pada akhir tahun 2024 untuk tahap 1 dan pertengahan tahun 2025 untuk tahap 2. Pabrik ini juga akan membeli dan memproses bijih nikel laterit dari Tambang Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) milik MBMA berdasarkan perjanjian pasokan selama 20 tahun.

GEM merupakan pemimpin global di bidang energi baru terbarukan dan daur ulang. GEM terdaftar di Bursa Efek Shenzhen (kode saham: 002340) dan SIX Swiss Exchange (kode saham: GEM) dengan kapitalisasi pasar saat ini sekitar USD 4,4 miliar.

“Saratoga juga akan tetap mengoptimalkan setiap peluang investasi di sektor-sektor strategis yang berdampak besar bagi keberlanjutan ekonomi nasional. Seperti sektor kesehatan, produk konsumen, infrastruktur digital dan energi terbarukan,” tambah Michael.

Direktur Investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Devin Wirawan menjelaskan secara operasional kinerja Saratoga juga didukung dengan tingkat efisiensi yang optimal. Hal ini tercermin dari rasio biaya dan utang yang rendah. Hingga kuartal III-2023 rasio biaya operasional tahunan terhadap NAV adalah sebesar 0,5 persen dan rasio pinjaman sebesar 0,3 persen, dibandingkan dengan 0,3 persen dan 0,9 persen di periode yang sama tahun lalu.

“Pada periode ini kami juga berhasil menurunkan biaya bunga sebesar 52% year on year (yoy) berkat penurunan utang bersih. Saat ini posisi utang bersih Saratoga adalah sebesar Rp 166 miliar atau menurun hingga 72% yoy dari sebelumnya Rp 588 miliar,” jelas Devin.

**SELESAI**

Tentang PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.

Didirikan pada tahun 1997, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga, kode saham: SRTG) adalah perusahaan investasi aktif terkemuka di Indonesia. Saratoga berperan aktif dalam mengelola perusahaan investee dan berinvestasi di perusahaan yang inovatif serta memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi di Asia Tenggara. Perusahaan memiliki rekam jejak yang kuat dalam mengidentifikasi, mengembangkan serta menciptakan nilai dari perusahaan-perusahaan dimana kami berinvestasi.

Strategi investasi Saratoga terus disempurnakan seiring dengan perubahan jaman, berkembang dari fokus awal kami pada sektor-sektor sumberdaya alam, infrastruktur dan produk konsumer hingga keikutsertaan kami diberbagai sektor pertumbuhan baru, termasuk di bidang teknologi digital yang kini berkembang pesat dan semakin menjadi unsur penting dalam pertumbuhan perekonomian nasional yang berkelanjutan.

Visi Saratoga adalah untuk terus menjadi perusahaan investasi aktif kelas dunia dan menjadi mitra pilihan bagi investor lokal dan asing yang ingin berpartisipasi dalam dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.saratoga-investama.com.

Atau hubungi:
General:Financials:
Corporate SecretaryInvestor Relations
corporate.secretary@saratoga-investama.cominvestor.relations@saratoga-investama.com

Saratoga Raih Pendapatan Dividen Rp 1,5 triliun di Semester I-2023

Jakarta, 28 Juli 2023 – Berkat strategi investasi yang optimal, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (kode saham: SRTG) berhasil memperkuat arus kas perusahaan. Pada semester I-2023, Saratoga mencatatkan pendapatan dividen sebesar Rp 1,5 triliun, naik 9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Perusahaan portofolio Saratoga tetap berhasil mencatatkan kinerja operasional yang positif di tengah situasi pasar modal yang dinamis dan penuh tantangan. Pencapaian ini sekaligus merefleksikan strategi investasi Saratoga yang solid.

Sebagai perusahaan investasi, pada semester I-2023 Saratoga mencatatkan Net Asset Value (NAV) sebesar Rp 47,5 triliun. Pada periode ini dengan dukungan arus kas yang kuat, Saratoga juga telah membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 1 triliun atau sekitar Rp 75 per saham yang menghasilkan dividen yield sebesar 4,4 persen. Jumlah dividen tunai tersebut meningkat 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 810 miliar atau Rp 60 per saham.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan peningkatan penerimaan dividen dari perusahaan portofolio memperkuat kinerja perusahaan dari sisi arus kas yang terus tumbuh positif. “Perusahaan secara disiplin mengimplementasikan strategi investasi yang mendorong peningkatan nilai portofolio kami secara keseluruhan. Secara konsisten kami juga terus mengoptimalkan setiap peluang investasi baru sebagai langkah strategis untuk menjaga pertumbuhan nilai investasi dalam jangka panjang,” kata Devin melalui keterangan resmi di Jakarta, (28/7).

Menurut Devin, sebagai negara dengan populasi yang terus bertumbuh dan didukung oleh potensi sumber daya alam yang tinggi serta perekonomian yang tumbuh positif, Indonesia tetap menawarkan peluang investasi yang sangat menarik. Oleh karena itu, Saratoga akan terus memperkuat investasinya di sektor-sektor penggerak ekonomi yang bernilai strategis bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

“Perusahaan berkomitmen untuk terus memperkuat portofolio investasi yang sudah ada khususnya pada infrastruktur digital dan energi terbarukan, serta melanjutkan diversifikasi investasi pada sektor lainnya seperti pelayanan kesehatan dan produk konsumen melalui kerja sama dengan mitra strategis. Kami percaya langkah-langkah ini akan memberikan hasil yang positif dan berkelanjutan,” jelasnya.

Direktur Keuangan Saratoga Lany D. Wong mengungkapkan sepanjang semester I-2023, Saratoga mampu mempertahankan rasio biaya dan utang yang sehat dengan biaya operasional sebesar 0,5 persen dari NAV dan loan to value sebesar 1,1 persen. “Selain dari arus kas yang kuat, kondisi ini juga dapat tercapai karena Saratoga senantiasa menjalankan strategi dengan prinsip kehati-hatian dalam operasional dan pengelolaan modal,” katanya.

Di tengah tingkat suku bunga yang masih tinggi, Saratoga berhasil menurunkan beban bunga di semester I-2023 sebesar 53 persen dibanding dengan semester I-2022 melalui inisiatif pengurangan utang. Posisi utang bersih perusahaan pada periode ini adalah Rp 507 miliar dibandingkan Rp 688 miliar pada akhir 2022.

Lany menjelaskan, pada periode ini harga saham di sejumlah portofolio Saratoga mengalami penurunan. Seperti saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (kode saham: ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (kode saham: MDKA). Hal ini kemudian berdampak pada nilai NAV dan posisi laba/rugi perusahaan. Namun demikian, Lany menegaskan, nilai kerugian yang tercatat pada semester I-2023 ini sebagian besar merupakan kerugian yang belum direalisasikan dan hanya tercatat di laporan laba/rugi.

“Perlu dipahami bahwa sebagai perusahaan investasi, Saratoga selalu melakukan penyesuaian nilai setiap portofolio secara mark to market. Dengan posisi likuiditas perusahaan yang kuat, kami optimis bahwa strategi investasi dapat di eksekusi secara optimal dan memberikan nilai tambah yang maksimal bagi pemegang saham, baik melalui peningkatan nilai NAV perusahaan maupun distribusi dividen,” ungkap Lany.

Nilai investasi portofolio Saratoga yang sudah listed (Tbk.), dipengaruhi oleh banyak faktor mulai dari peningkatan inflasi, suku bunga, dan pergerakan harga komoditas. Saratoga senantiasa siap dengan strategi yang komprehensif dan terukur untuk menghadapi situasi yang menantang.

Aksi Korporasi Perusahaan Investasi

PT Merdeka Battery Materials Tbk. (kode saham: MBMA)

  • Pada Juni 2023, MBMA telah mengakuisisi 60 persen saham di PT Huaneng Metal Industry (HNMI), fasilitas konversi high-grade nickel matte (HGNM) yang berlokasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). HNMI mengolah low grade nickel matte (LGNM) yang diproduksi oleh smelter RKEF dan menghasilkan produk HGNM yang mengandung lebih dari 70 persen nikel.
  • Akuisisi ini akan memperkuat arus kas MBMA dan menghasilkan margin keuntungan tambahan dari penjualan produk nickel matte yang merupakan bahan baku utama untuk prekursor baterai dan produk nikel kelas 1 (kandungan nikel 99.8 persen).

Bersama Digital Infrastructure Asia Pte. Ltd. (BDIA)

  • Pada Mei 2023, BDIA meluncurkan Bersama Digital Data Centres (BDDC), platform data center dalam kota (in-town) yang menjadi pusat interkonektivitas dengan ekosistem digital terintegrasi.
  • Sebagai platform data center, BDDC sudah memiliki dua data center dalam kota yang berlokasi di Daan Mogot dan MT Haryono, dengan kapasitas total lebih dari 60MW.
  • BDDC memiliki area data hall seluas 20.000 meter persegi dengan potensi kapasitas lebih dari 9.000 rak.

***SELESAI***

Tentang PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.

Didirikan pada tahun 1997, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga, kode saham: SRTG) adalah perusahaan investasi aktif terkemuka di Indonesia. Saratoga berperan aktif dalam mengelola perusahaan investee dan berinvestasi di perusahaan yang inovatif serta memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi di Asia Tenggara. Perusahaan memiliki rekam jejak yang kuat dalam mengidentifikasi, mengembangkan serta menciptakan nilai dari perusahaan-perusahaan dimana kami berinvestasi.

Strategi investasi Saratoga terus disempurnakan seiring dengan perubahan jaman, berkembang dari fokus awal kami pada sektor-sektor sumberdaya alam, infrastruktur dan produk konsumer hingga keikutsertaan kami di berbagai sektor pertumbuhan baru, termasuk di bidang teknologi digital yang kini berkembang pesat dan semakin menjadi unsur penting dalam pertumbuhan perekonomian nasional yang berkelanjutan.

Visi Saratoga adalah untuk terus menjadi perusahaan investasi aktif kelas dunia dan menjadi mitra pilihan bagi investor lokal dan asing yang ingin berpartisipasi dalam dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.saratoga-investama.com.

Atau hubungi:
General:Financials:
Corporate SecretaryInvestor Relations
corporate.secretary@saratoga-investama.cominvestor.relations@saratoga-investama.com

Raih Rekor Penerimaan Dividen Tertinggi Rp 2,6 Triliun di Tahun 2022, NAV Saratoga Juga Tumbuh 8 Persen Capai Rp 60,9 Triliun

Jakarta, 13 Maret 2023 – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (kode saham: SRTG), perusahaan investasi aktif mencatatkan Net Asset Value (NAV) sebesar Rp 60,9 triliun di tahun 2022. Nilai tersebut naik sekitar 8 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 56,3 triliun. Pertumbuhan NAV yang tetap positif di tengah berbagai tekanan faktor ekonomi sepanjang tahun lalu membuktikan soliditas dari strategi investasi dan kuatnya fundamental bisnis portofolio investasi Saratoga.

Presiden Direktur Saratoga Michael William P. Soeryadjaya menjelaskan pada tahun 2022 dividen yang diperoleh dari perusahaan portofolio mencapai Rp 2,6 triliun. Pencapaian tersebut merefleksikan kenaikan sebesar 57 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dan menjadi rekor dividen terbesar yang pernah diperoleh Saratoga.  PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) menjadi kontributor dividen terbesar di tahun lalu.

“Kami menyampaikan apresiasi atas kinerja luar biasa portofolio investasi seperti ADRO, MDKA, TBIG, MPMX dan portofolio lainnya, sehingga berhasil mengoptimalkan peluang bisnis yang ada dan menghasilkan setoran dividen yang menjadi rekor sepanjang usia Saratoga. Pertumbuhan NAV positif dan perolehan dividen juga menjadi salah satu bukti kemampuan SDM Saratoga dalam mengembangkan strategi investasi perusahaan ditengah situasi ekonomi yang penuh tekanan dan pasar modal yang volatile pada tahun 2022,” jelas Michael William P. Soeryadjaya melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (13/3).

Michael menyampaikan bahwa ditengah lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga, baik global maupun domestik, pada tahun 2022 Saratoga berhasil memangkas nilai utang menjadi Rp 1,6 triliun atau turun lebih dari 60 persen dibandingkan tahun 2021. Hal ini juga menyebabkan utang bersih perusahaan berada di posisi yang cukup rendah, yaitu di Rp 688 miliar. Berkat manajemen cashflow yang solid dan terukur, Saratoga saat ini memiliki ruang yang terbuka lebar untuk mengoptimalkan setiap peluang investasi yang sesuai dengan DNA investasi perusahaan.

“Saratoga menutup tahun 2022 dengan dukungan modal yang solid, sehingga perusahaan memiliki ruang yang lebar dalam mengeksekusi strategi investasinya. Kami berharap peningkatkan portofolio investasi Saratoga akan terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi Indonesia,” kata Michael.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan menambahkan, ditengah berbagai tekanan ekonomi dan meningkatnya risiko investasi di seluruh dunia, pada tahun 2022 manajemen berhasil menjaga rasio biaya operasional dan pinjaman pada batas yang sehat. Pada tahun 2022 rasio biaya operasional terhadap NAV sebesar 0,4 persen, sementara rasio pinjaman terhadap NAV turun menjadi 1,1 persen dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 5,8 persen.

“Keberhasilan itu menunjukkan bahwa perencanaan investasi yang tepat, yang didukung dengan pengelolaan modal investasi yang efisien, prudent dan terukur, mampu menjadikan Saratoga berhasil meraih kinerja positif pada tahun yang sangat menantang. Pengalaman yang semakin matang dan kemampuan Saratoga dalam mengeksekusi strategi investasi di masa-masa pandemi COVID-19 selama tiga tahun ke belakang juga menjadi pendorong NAV perusahaan mencapai rekor tertingginya pada tahun 2022,” tambah Devin.

PORTOFOLIO INVESTASI SARATOGA 2022

Perusahaan Publik

  • PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (kode saham: ADRO)

    Pada tahun 2022 ADRO berhasil mencatat laba bersih terbesar sepanjang masa senilai USD 2,49 miliar atau sekitar Rp 38 triliun. Kenaikan hingga 167 persen dibandingkan tahun 2021 itu diraih ADRO berkat volume penjualan yang meningkat dan harga rata-rata batubara yang tinggi sepanjang 2022.

    Berkat kinerjanya yang gemilang, ADRO mengumumkan dividen interim terbesar untuk tahun buku 2022 yaitu sebesar USD 500 juta, meningkat 67 persen dari dividen interim tahun 2021 sebesar USD 300 juta.

    ADRO juga berhasil mencatatkan unit usaha non-batubara thermal, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) di Bursa Efek Indonesia (BEI). ADMR merupakan pemegang operasi batubara metalurgi dan proyek smelter aluminium. Batubara metalurgi adalah bahan utama dalam produksi baja tahan karat (stainless steel), sedangkan aluminium antara lain digunakan dalam panel surya dan kendaraan listrik, sehingga turut berperan dalam mendorong transisi energi hijau.

    Pada November 2022, ADMR menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Hyundai Motor Company untuk menyediakan pasokan aluminium yang stabil. Kedua perusahaan sepakat untuk membentuk kemitraan komprehensif untuk produksi dan pasokan aluminium dengan potensi volume 50.000–100.000 metrik ton per tahun untuk Hyundai.

  • PT Merdeka Copper Gold Tbk. (kode saham: MDKA)

    Pada tahun 2022, MDKA telah mengakuisisi proyek tambang nikel dan peleburan nikel (smelter) kelas dunia yang dikonsolidasikan di bawah entitas Merdeka Battery Materials (MBM). Asetnya meliputi;

    1. Tambang Nikel SCM (Sulawesi Cahaya Mineral), salah satu sumber daya nikel terbesar di dunia yang belum dikembangkan. Total sumber daya JORC lebih dari 1,1 miliar dmt pada 1,22 persen Ni, mengandung 13,8Mt Nikel dan pada 0,08 persen Co, mengandung 1,0Mt Kobalt;
    2. CSI (Cahaya Smelter Indonesia) dan BSI (Bukit Smelter Indonesia), dua smelter nikel rotary kiln-electric furnace (RKEF) yang sudah menghasilkan arus kas dan beroperasi dengan kapasitas produksi gabungan 38 ktpa nikel;
    3. ZHN (Zhao Hui Nickel), saat ini sedang membangun smelter nikel RKEF dengan kapasitas terpasang 50ktpa dan memiliki target beroperasi pada Juli 2023;
    4. AIM (Acid Iron Metal), yang akan mengolah bijih pirit dari Tambang Tembaga Wetar dan menghasilkan asam sulfat, uap, bijih besi, serta bijih emas dan perak. Permintaan asam sulfat diperkirakan akan meningkat signifikan didorong oleh pembangunan pabrik high-pressure acid leach (HPAL) tambahan di Indonesia. Produksi pertama AIM diharapkan akan dimulai pada paruh kedua tahun 2023;
    5. IKIP (Indonesia Konawe Industrial Park), perusahaan patungan dengan Tsingshan untuk mengembangkan kawasan industri pengolahan nikel hilir di dalam IUP SCM.

    MDKA pada tahun lalu juga berhasil menerbitkan 1,2 miliar saham baru dengan total penggalangan dana sebesar USD 235 juta. Melalui aksi korporasi itu Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) telah menjadi mitra strategis MDKA dengan kepemilikan saham sebanyak 5 persen di perusahaan tersebut. CATL adalah pemimpin global dalam pengembangan dan manufaktur baterai lithium-ion yang telah terdaftar di Bursa Efek Shenzhen.

    Partnership tersebut membuka peluang kerjasama investasi sumber daya mineral untuk rantai nilai logam baterai, seperti nikel, kobalt, litium, tembaga, mangan, dan aluminium.

  • PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (kode saham: MPMX)

    Pada bulan Mei 2022, MPMX mengembangkan kemitraan strategis dengan CARRO, pasar mobil bekas terbesar dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. CARRO menginvestasikan dana senilai Rp 784 miliar melalui akuisisi 50 persen saham MPMRent, salah satu lini bisnis MPMX.

    CARRO akan menghadirkan kemampuan teknologi dan digitalisasi (mis. Big Data, AI, algoritma penetapan harga yang relevan) untuk menciptakan ekosistem otomotif online dan offline terintegrasi satu-satunya di Indonesia, yang menawarkan produk dan layanan lengkap mulai dari marketplace, sewa, pembiayaan hingga asuransi yang melayani pasar B2B dan B2C.

    Saat ini kemitraan strategis dengan CARRO terus membuka sinergi dan melakukan inisiatif ke depan, diantaranya :

    1. Integrasi bisnis wholesale CARRO ke Auksi MPMRent yang sudah berjalan;
    2. Mengeksplorasi inisiatif baru – penyewaan kendaraan listrik dan model berlangganan (subscription);
    3. Mengoptimalkan potensi kerjasama produk asuransi dan pembiayaan otomotif.
  • PT Samator Indo Gas Tbk. (kode saham: AGII)

    Pada bulan Desember 2022, perseroan mengganti nama Aneka Gas Industri menjadi PT Samator Indo Gas Tbk. Strategi ini diharapkan akan semakin mendekatkan Samator kepada masyarakat dan produk-produknya kian dikenal di pasar.

    Di bulan November 2022, AGII memulai proses pembangunan pabrik baru di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah dengan target commissioning di dalam 18-24 bulan ke depan. Hal tersebut dilakukan setelah berhasil menandatangani perjanjian jual-beli dengan KCC Glass Corporation Korea Selatan. KCC sedang membangun pabrik di KITB yang diproyeksikan menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.

    Pada Agustus 2022 AGII telah memulai pengoperasian pabrik oksigennya di Bangka Belitung untuk smelter pemurnian timah PT Timah Tbk. (TINS).

  • PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (kode saham: TBIG)

    TBIG telah berhasil mengoperasikan 21,7 ribu sites menara telekomunikasi dan melayani sekitar 40,7 ribu pelanggan hingga kuartal III-2022. Jumlah tersebut tumbuh positif dibandingkan akhir tahun 2021, dimana jumlah sites menara yang dimiliki TBIG sebanyak 20,6 ribu dengan total pelanggan sekitar 39,1 ribu.

    Sebagai usaha untuk mengelola arus keuangan yang efisien dan disiplin, TBIG juga sukses menerbitkan tiga obligasi dalam mata uang rupiah dengan nilai total Rp 5,4 triliun.

Perusahaan Privat

  • AtriaDC

    AtriaDC memiliki dan mengoperasikan pusat data dalam kota yang scalable dan purpose-built di Indonesia. AtriaDC juga memiliki aset cadangan lahan yang mampu menampung total kapasitas yang dirancang hingga sebesar 33 mega watt (MW).

    AtriaDC memberikan fleksibilitas dan skalabilitas bagi perusahaan pelanggan untuk terhubung dengan ekosistem global serta memberikan kualitas servis kelas dunia kepada mitra dan pengguna akhir mereka. Secara strategis AtriaDC terletak di dekat major internet exchange dan end-user, sehingga memungkinkan konektivitas dengan latensi rendah yang mampu menciptakan pengalaman terbaik bagi end-user.

  • City Vision

    Pada tahun 2022, City Vision sukses meluncurkan jaringan LED paling bergengsi di Indonesia yaitu Jaringan Digital Iconic Bundaran HI (Hotel Indonesia), sebuah jaringan baru dengan lima tampilan digital yang menghiasi fasad dan interior Plaza Indonesia yang mewah dan Grand Hyatt Hotel yang legendaris.

    Dengan luas 800 meter persegi, Jaringan Digital Bundaran HI yang iconic, memungkinkan jangkauan tak terbatas kepada populasi ibukota yang mencapai lebih dari 12 juta penduduk. Dibuat khusus untuk para brand-leaders dan merek-merek ternama, Jaringan Digital Bundaran HI menjadi tampilan digital skala-besar keempat yang diluncurkan City Vision sejak 2019.

  • Forest Carbon

    Forest Carbon merupakan pengembang proyek karbon premium yang berdiri pada tahun 2012. Perusahaan ini dibangun untuk memberikan manfaat bagi masyarakat lokal, keanekaragaman hayati, dan investor melalui model bisnis yang telah terbukti.

    Misi Forest Carbon adalah menciptakan dampak iklim dan ekologis yang signifikan secara global dengan melindungi kawasan hutan hujan dan lahan gambut Indonesia yang merupakan sepertiga dari lahan gambut dunia. Perusahaan berspesialisasi dalam siklus penuh pengembangan proyek karbon mulai dari mengamankan investasi, merancang dan melaksanakan proyek, dan mengamankan penjualan karbon untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan.

    Proyek unggulan Forest Carbon diantaranya adalah proyek lahan gambut Sumatera Merang, yang saat ini sudah menjadi model bisnis yang sukses untuk restorasi lahan gambut. Penjualan kredit karbon dari proyek ini ke perusahaan global ternama telah mampu mendanai operasi dan meningkatkan cakupan hutan di area proyek sebanyak 23 persen. Proyek unggulan tersebut juga mampu melindungi spesies langka, seperti harimau Sumatera dan mendukung kemajuan masyarakat lokal dengan kesehatan, pendidikan, dan kesempatan kerja.

  • Xurya

    Xurya telah berhasil menyelesaikan pendanaan Seri A tambahan, menjadikan putaran total pendanaan Seri A sebesar USD 33 juta. Untuk memperkuat pasar, Xurya juga mengembangkan kemitraan strategis dengan Mitsui Co., Ltd dan PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA).

    Di tahun 2022, Xurya memenangkan juara 1 dalam G20 Digital Innovation Network 2022 untuk kategori Energi Hijau dan Terbarukan, mewakili Indonesia di antara negara-negara G20 lainnya.

    Sepanjang tahun 2022 Xurya telah membuka kantor cabang baru di Medan, Surabaya, dan Semarang. Perusahaan juga menyelesaikan 28 proyek di sejumlah perusahaan besar seperti Bungasari Flour Mills (FKG group), Quty Karunia (IKEA supplier), Arwana Citramulia Tbk., Unicharm Indonesia Tbk., Hotel Santika Banyuwangi dan Palembang serta di Java Integrated Industrial and Kawasan Pelabuhan (JIIPE).

***SELESAI***

Tentang PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.

Didirikan pada tahun 1997, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga, kode saham: SRTG) adalah perusahaan investasi aktif terkemuka di Indonesia. Saratoga berperan aktif dalam mengelola perusahaan investee dan berinvestasi di perusahaan yang inovatif serta memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi di Asia Tenggara. Perusahaan memiliki rekam jejak yang kuat dalam mengidentifikasi, mengembangkan serta menciptakan nilai dari perusahaan-perusahaan dimana kami berinvestasi.

Strategi investasi Saratoga terus disempurnakan seiring dengan perubahan jaman, berkembang dari fokus awal kami pada sektor-sektor sumberdaya alam, infrastruktur dan produk konsumer hingga keikutsertaan kami di berbagai sektor pertumbuhan baru, termasuk di bidang teknologi digital yang kini berkembang pesat dan semakin menjadi unsur penting dalam pertumbuhan perekonomian nasional yang berkelanjutan.

Visi Saratoga adalah untuk terus menjadi perusahaan investasi aktif kelas dunia dan menjadi mitra pilihan bagi investor lokal dan asing yang ingin berpartisipasi dalam dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.saratoga-investama.com.

Atau hubungi:
General:Financials:
Corporate SecretaryInvestor Relations
corporate.secretary@saratoga-investama.cominvestor.relations@saratoga-investama.com

Fundamental Portofolio Investasi Solid, NAV Saratoga Kuartal III-2022 Naik 42 Persen

Jakarta – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga, kode saham: SRTG), perusahaan investasi aktif berhasil meraih kinerja yang optimal di tengah kondisi perekonomian global dan domestik yang penuh tekanan. Sampai dengan akhir kuartal III-2022, Saratoga mencatatkan Net Asset Value (NAV) sebesar Rp 64,9 triliun. Angka tersebut naik 42 persen dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama di tahun 2021 sebesar Rp 45,8 triliun (year-on-year).

Presiden Direktur Saratoga Michael William P. Soeryadjaya menjelaskan, pertumbuhan NAV Saratoga di tengah tingginya tingkat volatilitas global menunjukkan bahwa strategi investasi yang dilakukan Perseroan sudah berjalan dengan baik. Hal ini juga tercermin dari kemampuan Perseroan membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp 7,1 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2022. Khusus di kuartal III-2022, Perseroan
mampu mencatat laba bersih senilai Rp 3,8 triliun, meningkat tajam dibandingkan rugi bersih sebesar Rp 253 miliar pada kuartal II-2022 sebelumnya.

“Peningkatan perolehan dividen dan kenaikan nilai portofolio investasi menjadi katalis utama menguatnya fundamental Saratoga hingga akhir September 2022. Kami berusaha untuk menjaga momentum pertumbuhan ini dan mengoptimalkan kinerja setiap portofolio investasi agar dapat tumbuh positif sehingga ikut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelas Michael William P. Soeryadjaya melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (31/10).

Saratoga membukukan pendapatan dividen sebesar Rp 1,4 triliun sampai dengan akhir kuartal III-2022, naik 58 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 (year-on-year). Dividen tersebut terutama berasal dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX), serta PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG).

“Kami optimis perekonomian Indonesia tetap mampu menghadirkan peluang-peluang investasi dengan potensi pertumbuhan yang tinggi dalam jangka panjang. Dengan pengalaman dan kemampuan sumber daya yang dimiliki, Saratoga akan mengambil inisiatif untuk melanjutkan investasinya di sektor-sektor strategis seperti infrastruktur digital, pelayanan kesehatan, energi terbarukan dan konsumer,” kata Michael.

Utang Berkurang

Di tengah tren kenaikan inflasi dan suku bunga di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, Perseroan terus melanjutkan penguatan neraca keuangan melalui strategi pengurangan utang dan efisiensi operasional. Hingga kuartal III-2022, Saratoga telah berhasil mengurangi utang hingga 29 persen menjadi Rp 1,7 triliun, dibandingkan semester I-2022 sebesar Rp 2,4 triliun.

Pengurangan utang ini merupakan bagian dari upaya Perseroan untuk menjaga efisiensi operasional, sehingga rasio utang dan biaya berada pada level yang sehat. Hingga kuartal III 2022, Perseroan mencatat annualized operating costs-to-NAV ratio sebesar 0,3 persen serta loan-to-value ratio pada level 0,9 persen.

Direktur Investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Devin Wirawan, mengungkapkan likuiditas Saratoga hingga kuartal III-2022 sangat sehat dengan dana kas mencapai Rp 1,1 triliun. “Dengan dukungan likuiditas yang kuat dan rasio pinjaman yang rendah memungkinkan Saratoga untuk mengoptimalkan setiap peluang investasi yang ada. Kami memiliki beberapa opsi investasi yang sejalan dengan rencana bisnis Saratoga ke depan,” ungkap Devin.

*Selesai*

Tentang PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.

Didirikan pada tahun 1997, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga, kode saham: SRTG) adalah perusahaan investasi aktif terkemuka di Indonesia. Saratoga berperan aktif dalam mengelola perusahaan investee dan berinvestasi di perusahaan yang inovatif serta memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi di Asia Tenggara. Perusahaan memiliki rekam jejak yang kuat dalam mengidentifikasi, mengembangkan serta menciptakan nilai dari perusahaan-perusahaan dimana kami berinvestasi.

Strategi investasi Saratoga terus disempurnakan seiring dengan perubahan jaman, berkembang dari fokus awal kami pada sektor-sektor sumberdaya alam, infrastruktur dan produk konsumer hingga keikutsertaan kami di berbagai sektor pertumbuhan baru, termasuk di bidang teknologi digital yang kini berkembang pesat dan semakin menjadi unsur penting dalam pertumbuhan perekonomian nasional yang berkelanjutan.

Visi Saratoga adalah untuk terus menjadi perusahaan investasi aktif kelas dunia dan menjadi mitra pilihan bagi investor lokal dan asing yang ingin berpartisipasi dalam dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.saratoga-investama.com.

Atau hubungi:
General:Financials:
Corporate SecretaryInvestor Relations
corporate.secretary@saratoga-investama.cominvestor.relations@saratoga-investama.com

Raih Dividen Rp 1,4 Triliun, NAV Saratoga Capai Rp 60 Triliun di Semester I 2022

Jakarta, 29 Juli 2022—PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (kode saham; SRTG) berhasil mengoptimalkan pertumbuhan investasi seiring dengan pemulihan ekonomi. Hingga semester I-2022, Saratoga telah meraih pendapatan dividen sebesar Rp 1,4 triliun, naik 58 persen dibandingkan Rp 866 miliar di semester I-2021. Pendapatan dividen tersebut terutama dikontribusikan oleh PT Adaro Energi Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX). Sementara, kenaikan nilai portofolio investasi mendorong Net Asset Value (NAV) Saratoga mencapai Rp 60 triliun, atau tumbuh 29 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 senilai Rp 46,5 triliun.

Presiden Direktur Saratoga Michael William P. Soeryadjaja menjelaskan, pertumbuhan NAV yang konsisten menjadi salah satu indikasi keberhasilan Perseroan dalam menjalankan strategi investasi di tengah berbagai situasi. Kinerja positif perusahaan portofolio yang sejalan dengan pemulihan ekonomi juga menunjukkan bahwa investasi Saratoga memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kami percaya bahwa ruang pertumbuhan bisnis portofolio Saratoga masih terbuka lebar, sehingga nilai investasi Perseroan akan terus meningkat. Saratoga juga akan melanjutkan investasi pada aset-aset di sektor strategis yang berdampak luas bagi kebangkitan ekonomi bangsa,” jelas Michael melalui keterangan resmi di Jakarta, (29/7).

Sejumlah langkah telah dilakukan Saratoga untuk mengoptimalkan peluang-peluang investasi di masa depan. Diantaranya, Saratoga melakukan divestasi 3 persen saham Perseroan di PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk. (TBIG) senilai Rp 2,2 triliun kepada Digital Bersama Infrastruktur Asia Pte. Ltd (BDIA). Divestasi saham tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi internal yang dilakukan Saratoga bersama dengan Provident Group untuk memperkuat strategi investasi di sektor infrastruktur digital seperti menara telekomunikasi, fiber optic, dan data center. Pasca divestasi saham TBIG, Saratoga saat ini memiliki 35,2 persen saham BDIA dan 9,3 persen saham TBIG melalui anak usaha yang dimiliki penuh.

“Divestasi saham TBIG ke BDIA bertujuan memperkuat strategi dan eksekusi dari setiap rencana investasi Saratoga, termasuk bekerjasama dengan mitra-mitra baru. Sebagai bagian dari restruktruisasi, kami berhasil menandatangani kerjasama dengan Macquarie Asset Management sebagai mitra strategis di BDIA,” kata Michael.

Investasi Baru

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengungkapkan, hingga semester I-2022 Saratoga telah melakukan beberapa investasi baru untuk memperluas portofolionya. Seperti pendanaan terhadap AtriaDC, perusahaan penyedia layanan data center ramah lingkungan yang berlokasi di dalam kota. Investasi Saratoga pada AtriaDC ini merupakan bentuk komitmen dan dukungan terhadap percepatan digitalisasi yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Saratoga juga melakukan investasi baru pada Forest Carbon, perusahaan pengembang proyek karbon premium yang berdiri pada tahun 2012. Forest Carbon melestarikan hutan dan lahan basah, melindungi keanekaragaman hayati serta memberdayakan masyarakat setempat untuk hidup sejahtera. Aktivitas tersebut menghasilkan kredit karbon yang dapat digunakan perusahaan-perusahaan global ternama untuk turut berpartisipasi dalam mendukung usaha pencegahan perubahan iklim global.

Bisnis kredit karbon menjadi salah satu industri baru yang potensial mengingat Indonesia memiliki cadangan karbon yang sangat besar, termasuk di dalamnya kaya akan hutan hujan tropis (rainforest) dan lahan basah yang penting, dimana wilayah Indonesia mencakup sepertiga luasan lahan gambut dunia.

“Proyek-proyek Forest Carbon sukses merestorasi lahan gambut, melindungi spesies yang terancam punah termasuk harimau Sumatera, dan mendukung masyarakat lokal dengan kesehatan, pendidikan, dan kesempatan kerja. Melindungi dan melestarikan alam Indonesia menjadi investasi penting bagi Saratoga untuk memberikan dampak sekaligus membantu dalam memitigasi perubahan iklim,” ujar Devin.

Devin menegaskan, investasi Saratoga tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, disiplin, terukur dan efisien. Hal ini tercermin dari rasio biaya operasional tahunan terhadap NAV hanya sebesar 0,3 persen dan rasio pinjaman bersih terhadap NAV hanya 0,5 persen. Sampai akhir semester I, posisi utang bersih Saratoga sebesar Rp 296 miliar, berkurang jauh dibandingkan akhir kuartal I-2022 sebesar Rp3 triliun. Berkat efisiensi Perseroan dan kinerja positif portofolio investasi, Saratoga berhasil memperkuat posisi keuangan di semester I-2022.

“Efisiensi biaya operasional dan beban pinjaman ini juga menjadi bagian dari strategi investasi yang dilakukan Saratoga. Dengan posisi utang saat ini, secara fundamental Saratoga memiliki kemampuan yang semakin kuat dalam menjalankan investasi di masa yang akan datang,” tutup Devin.

Aksi Korporasi Portofolio Investasi

PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA)

  • MDKA telah meningkatkan kepemilikan tidak langsung pada dua perusahaan peleburan (smelter) Rotary Kiln Electric Furnance (RKEF) yang sudah beroperasi yaitu Cahaya Smelter Indonesia dan Bukit Smelter Indonesia. Kepemilikan saham pada dua perusahaan itu dilakukan melalui anak perusahaan MDKA yaitu PT Hamparan Logistik Nusantara (HLN) yang meningkat menjadi 50,1 persen dari sebelumnya masing-masing 28,4 persen dan 49,0 persen.
  • HLN juga telah mengakuisisi 50,1 persen saham di PT Zhao Hui Nickel, yang saat ini sedang membangun smelter RKEF empat lini yang berlokasi di Indonesia Morowali Industrial Park dengan target commissioning date pada 2023.
  • Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) telah menjadi mitra strategis MDKA dengan kepemilikan saham saat ini sebesar 5 persen di perusahaan. CATL merupakan pemimpin global dalam pengembangan dan manufaktur baterai lithium-ion dan sudah terdaftar di Bursa Efek Shenzhen. Bersama MDKA, CATL akan menjajaki investasi sumber daya mineral untuk rantai nilai logam baterai, seperti nikel, kobalt, litium, tembaga, mangan, dan aluminium.

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX).

  • Untuk mengoptimalkan peluang bisnis otomotif, MPMX menjalin kemitraan strategis dengan CARRO, sebuah platform jual beli mobil bekas terbesar di Asia Tenggara. Kerjasama itu dilakukan melalui akuisisi CARRO atas 50 persen saham PT MPMRent senilai Rp 784 miliar.
  • Sinergi antara MPMRent dan CARRO akan mendorong optimalisasi bisnis berbasis teknologi dan digitalisasi seperti Big Data, Artificial Intelligence, serta algoritma harga yang relevan. Sinergi ini bertujuan menciptakan ekosistem otomotif online dan offline terintegrasi dengan menawarkan produk dan layanan lengkap mulai dari marketplace, rental, pembiayaan, hingga asuransi dengan pasar B2B dan B2C.

**SELESAI**

Tentang PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.

Didirikan pada tahun 1997, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga, kode saham: SRTG) adalah perusahaan investasi aktif terkemuka di Indonesia. Saratoga berperan aktif dalam mengelola perusahaan investee dan berinvestasi di perusahaan yang inovatif serta memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi di Asia Tenggara. Perusahaan memiliki rekam jejak yang kuat dalam mengidentifikasi, mengembangkan serta menciptakan nilai dari perusahaan-perusahaan dimana kami berinvestasi.

Strategi investasi Saratoga terus disempurnakan seiring dengan perubahan jaman, berkembang dari fokus awal
kami pada sektor-sektor sumberdaya alam, infrastruktur dan produk konsumer hingga keikutsertaan kami di
berbagai sektor pertumbuhan baru, termasuk di bidang teknologi digital yang kini berkembang pesat dan semakin
menjadi unsur penting dalam pertumbuhan perekonomian nasional yang berkelanjutan.

Visi Saratoga adalah untuk terus menjadi perusahaan investasi aktif kelas dunia dan menjadi mitra pilihan bagi investor lokal dan asing yang ingin berpartisipasi dalam dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.saratoga-investama.com.

Atau hubungi:
General:Financials:
Corporate SecretaryInvestor Relations
corporate.secretary@saratoga-investama.cominvestor.relations@saratoga-investama.com

Saratoga Mencatat Pertumbuhan NAV Positif di Kuartal I-2022

Jakarta, 26 April 2022 – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (kode saham “SRTG”) berhasil mencatat Net Asset Value (NAV) sebesar Rp 60,9 triliun pada kuartal I tahun 2022. NAV Perseroan tersebut tumbuh 89 persen dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 32,2 triliun dan lebih tinggi daripada NAV Saratoga di akhir tahun 2021 sebesar Rp 56,3 triliun. Saratoga juga mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp 3,6 triliun, yang mencerminkan kenaikan 208 persen secara year on year (yoy), dimana sebagian besar adalah kenaikan nilai portofolio yang belum direalisasikan.

Presiden Direktur Saratoga Michael William P Soeryadjaja menjelaskan nilai pasar sejumlah portofolio investasi Perseroan terus melanjutkan penguatan seperti yang terjadi sejak semester II tahun 2021. Kenaikan harga saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menjadi katalis utama kenaikan NAV Perseroan di kuartal I tahun 2022 ini.

“Pada kuartal I-2022 Saratoga memperoleh pendapatan dividen sebesar Rp 141 miliar dari PT Provident Agro Tbk. (PALM) dan Deltomed. Kinerja positif Perseroan di awal tahun ini menunjukkan bahwa strategi investasi Saratoga di sektor-sektor kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat optimal,” jelas Michael melalui keterangan resmi di Jakarta, (26/04).

Michael mengungkapkan, memasuki tahun 2022 kondisi perekonomian masih menghadapi beragam tantangan. Pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya tuntas dan gejolak harga energi telah mendorong naiknya inflasi di hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Sebagai perusahaan investasi aktif Saratoga terus mencermati situasi yang terjadi, mengingat tren kenaikan harga-harga kebutuhan pokok dan inflasi di dalam negeri juga terus meningkat.

“Salah satu prioritas utama Saratoga saat ini adalah memastikan bahwa setiap sumber daya Perseroan dialokasikan secara efisien dan efektif untuk mendukung strategi bisnis kami. Saratoga berusaha menjaga rasio biaya dan utang pada tingkat yang sehat, dimana kami mencatatkan biaya operasional tahunan terhadap NAV sebesar 0,3 persen dan nilai pinjaman bersih sebesar 4,7 persen dari NAV,” ungkapnya.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan menambahkan, dalam situasi yang penuh dinamika saat ini Perseroan akan tetap melanjutkan rencana investasinya di sejumlah sektor strategis. Diantaranya adalah industri teknologi digital, pelayanan kesehatan, energi terbarukan, dan konsumer yang terus mendapatkan momentum pertumbuhannya sejak pandemi terjadi lebih dari dua tahun lalu.

Menurut Devin, setiap tahun Saratoga mengalokasikan dana sekitar USD 100 juta – 150 juta baik untuk investasi di perusahaan baru atau pada portofolio yang sudah ada. Tahun ini sektor teknologi digital, pelayanan kesehatan, energi terbarukan, dan konsumer menjadi perhatian Perseroan mengingat potensi pertumbuhannya masih sangat tinggi dalam jangka panjang.

“Tentunya setiap investasi akan dilakukan secara terukur, disiplin dan pada sektor-sektor yang ikut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan neraca keuangan yang sehat, kami optimis dapat memaksimalkan setiap peluang investasi yang mampu memberikan peningkatan nilai perusahaan yang optimal dalam jangka panjang,” tambah Devin.

***SELESAI***

Tentang PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.

Didirikan pada tahun 1997, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga, kode saham: SRTG) adalah perusahaan investasi aktif terkemuka di Indonesia. Saratoga berperan aktif dalam mengelola perusahaan investee dan berinvestasi di perusahaan yang inovatif serta memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi di Asia Tenggara. Perusahaan memiliki rekam jejak yang kuat dalam mengidentifikasi, mengembangkan serta menciptakan nilai dari perusahaan-perusahaan dimana kami berinvestasi.

Strategi investasi Saratoga terus disempurnakan seiring dengan perubahan jaman, berkembang dari fokus awal
kami pada sektor-sektor sumberdaya alam, infrastruktur dan produk konsumer hingga keikutsertaan kami di
berbagai sektor pertumbuhan baru, termasuk di bidang teknologi digital yang kini berkembang pesat dan semakin
menjadi unsur penting dalam pertumbuhan perekonomian nasional yang berkelanjutan.

Visi Saratoga adalah untuk terus menjadi perusahaan investasi aktif kelas dunia dan menjadi mitra pilihan bagi investor lokal dan asing yang ingin berpartisipasi dalam dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.saratoga-investama.com.

Atau hubungi:
General:Financials:
Corporate SecretaryInvestor Relations
corporate.secretary@saratoga-investama.cominvestor.relations@saratoga-investama.com

Didukung Pemulihan Ekonomi Nasional, NAV Saratoga Tumbuh Positif di Tahun 2021

Jakarta, 14 Maret 2022 – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (kode saham: SRTG) perusahaan investasi aktif di Indonesia, berhasil mencatatkan Net Asset Value (NAV) tertinggi sepanjang sejarah Perseroan yaitu sebesar Rp 56,3 triliun, terutama didukung oleh peningkatan nilai pasar portofolio yang belum direalisasikan. Nilai tersebut meningkat 78 persen daripada NAV Saratoga di tahun 2020 senilai Rp 31,7 triliun.

Presiden Direktur Saratoga Michael William P. Soeryadjaya mengatakan, kemampuan perusahaan portofolio investasi Saratoga dalam mengoptimalkan peluang selama fase pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19 di tahun 2021 menjadi kunci kinerja cemerlang Perseroan. Dengan didukung fundamental yang kokoh dan sektor bisnis yang strategis, mayoritas harga saham portofolio Saratoga mengalami kenaikan yang tinggi di tahun lalu.

“Salah satu sumber pertumbuhan NAV Saratoga pada tahun lalu adalah lonjakan harga saham di hampir semua portofolio investasi kami terutama PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX),” kata Michael melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin, 14 Maret 2022.

Michael menjelaskan, kenaikan harga saham itu sejalan dengan kinerja keuangan yang juga semakin solid. Hal ini terbukti dari kontribusi perusahaan-perusahaan tersebut terhadap pendapatan dividen Saratoga yang mencapai Rp 1,65 triliun selama tahun 2021, tumbuh 120 persen daripada tahun 2020 sebesar Rp 750 miliar.

“Kami mengapresiasi langkah strategis dan taktis yang telah dilakukan sehingga mereka berhasil mengoptimalkan momentum pertumbuhan ekonomi yang terus membaik sejak tahun lalu. Ke depan, Saratoga akan terus terlibat aktif dalam proses pertumbuhan dan penguatan fundamental bisnis di setiap perusahaan investasi,” jelas Michael.

Investasi Startup

Sesuai dengan komitmen Saratoga dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, Perseroan juga terus mencari dan mengoptimalkan peluang melalui investasi baru. Selama tahun 2021, sejumlah langkah penting telah dilakukan Perseroan dengan melakukan investasi baru di tiga perusahaan startup, yaitu Xurya Daya Indonesia (Xurya), SIRCLO dan Fuse, juga investasi di perusahaan media digital dan periklanan yakni City Vision. Selain itu, Saratoga juga menambah kepemilikan sahamnya hingga akhir Desember 2021 dibandingkan Desember 2020, di PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) dari 52,21 persen menjadi 56,69 persen dan PT Aneka Gas Industri Tbk. (AGII) dari 8,39 persen menjadi 9,31 persen.


Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan
menjelaskan, investasi baru yang dilakukan baik di perusahaan startup maupun media digital merupakan strategi Perseroan untuk terlibat aktif dalam mengoptimalkan peluang di industri digital dan infrastruktur yang terus bertumbuh. Saratoga juga secara proaktif ikut membantu investasi baru tersebut dalam mengembangkan strategi dan mengeksekusi rencana bisnisnya secara terukur dan optimal.

“Selama tahun 2021 total investasi Saratoga mencapai sekitar Rp 1,32 triliun. Kami optimistis strategi investasi ini akan mampu menjaga kinerja Perseroan dapat terus tumbuh positif dan menjaga kelangsungan bisnis dalam jangka panjang,” jelasnya.

Devin juga menyampaikan bahwa di tengah situasi ekonomi yang sangat dinamis di tahun 2021, Saratoga berhasil menjaga efisiensi operasional dan kemampuan neraca yang kuat. “Rasio biaya operasional terhadap NAV sebesar 0,3 persen, sementara rasio pinjaman sekitar 5,8 persen. Kami terus berusaha untuk menjaga ruang efisiensi biaya operasional dan biaya pinjaman,” imbuh Devin.

Berikut adalah profil perusahaan investasi baru Saratoga di tahun 2021

1City Vision
Sebagai perusahaan Media Luar Ruang terkemuka dan paling inovatif di Indonesia, City Vision mengembangkan bisnis dengan menyediakan produk Brand Recall dan Penelitian Efektivitas Situs yang mendalam kepada Pengiklan dan Agen Periklanan. Didukung oleh tim kreatif digital yang memiliki kemampuan teruji dalam menyusun strategi kampanye digital, City Vision juga merupakan pemimpin di Media Angkutan Umum (Transit) dengan jaringan Stasiun Kereta Commuter Line terbesar dan tersibuk di Jakarta dengan potensi penumpang hampir 10 juta orang setiap minggu.
2Xurya Daya Indonesia (Xurya)
Xurya adalah perusahaan energi terbarukan terkemuka di pasar yang memberikan kemudahan transisi ke energi surya bagi para pelaku industri melalui kontrak sewa jangka panjang. Perusahaan saat ini telah mengoperasikan hampir 60 aset surya atap dengan 38 situs lainnya masih dalam konstruksi dari berbagai sektor konsumen seperti manufaktur, logistik, hotel, dan pusat perbelanjaan. Sebagai perusahaan yang fokus dalam mendukung program pemerintah mengurangi emisi gas karbon, Xurya juga menawarkan solusi satu atap untuk kebutuhan tenaga surya mulai dari studi kelayakan, pemasangan hingga pengoperasian dan pemeliharaan.
3SIRCLO
Perusahaan merupakan solusi e-commerce terkemuka di Indonesia yang membantu bisnis memasuki pasar online. SIRCLO menawarkan dua kategori solusi yaitu solusi pengusaha (Sirclo Store – dasbor untuk manajemen toko online) dan solusi perusahaan (yaitu SIRCLO Commerce – layanan dan teknologi enabler e-commerce untuk pengembangan omni channel melalui iCube). Saat ini SIRCLO telah melayani lebih dari 100.000 merek untuk mengembangkan bisnis online mereka seperti Unilever, Reckitt Benckiser, KAO, L’Oréal, dan Levi’s.
4Fuse
Perusahaan ini merupakan platform insuretech yang menghubungkan berbagai produk asuransi dari banyak perusahaan asuransi dengan berbagai sarana distribusi, saluran, atau mitra. Fuse, dengan teknologi yang dikembangkannya membuat asuransi menjadi semakin mudah diakses, tersedia secara instan dan terjangkau bagi semua orang.

Kinerja Perusahaan Investasi 2021

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG)

Kinerja TBIG semakin menemukan momentumnya di tengah gelombang digitalisasi yang terjadi sejak pandemi COVID-19 dua tahun terakhir. Sampai kuartal III-2021, TBIG telah mengoperasikan 20.000 situs dengan 38.000 penyewa, meningkat daripada sepanjang tahun 2020 dengan 16.000 situs dan 32.000 penyewa.

Di tahun 2021, TBIG mengakuisisi 3.000 tower dari PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) senilai USD 280 juta dengan pendanaan internal dan fasilitas bank. Pada tahun 2021, TBIG juga sukses menerbitkan dua obligasi USD senilai total USD 650 juta, keduanya mendapatkan peringkat BBB- oleh Fitch Ratings Ltd dan lima obligasi rupiah dengan denominasi total Rp 6,5 triliun.

PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA)

Pada tahun 2021, perusahaan berhasil memproduksi emas sebanyak 124.730 oz, di atas target 100.000-120.000 oz. Sementara produksi tembaga mencapai 19.045 ton, meningkat tajam dibandingkan tahun 2020 sebanyak 5.377 ton. Produksi tembaga di 2021 juga di atas target perusahaan sebanyak 15.500 -18.500 ton.

Pendapatan konsolidasi MDKA tahun 2021 senilai USD 381 juta, tumbuh 18 persen dibandingkan USD 322 juta di 2020. EBITDA perusahaan mencapai USD 221,0 juta atau naik 47 persen daripada tahun 2020 sebesar USD 151 juta.

Di tahun 2021 MDKA mengakuisisi 50,1 persen saham PT Andalan Bersama Investama, pemilik PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM). Setelah transaksi, MDKA menguasai mayoritas saham di Proyek Emas Pani melalui PT Pani Bersama Jaya (PBJ) dan GSM. Proyek Pani diperkirakan memiliki sumber daya 4,7 juta ons emas dengan potensi produksi tahunan sebesar 250 ribu ons selama lebih dari 15 tahun.

Pada Desember 2021, MDKA menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) untuk terlibat dalam kemitraan strategis dengan Hong Kong Brunp Catl Co. Ltd. (afiliasi dari Contemporary Amperex Technology Co. Ltd.-CATL) untuk fokus pada rantai pasokan logam baterai di Indonesia.

PT Adaro Energi Indonesia Tbk. (ADRO)

Pada tahun 2021, EBITDA operasional perusahaan tumbuh 138 persen menjadi USD 2,1 miliar daripada USD 883 juta di 2020. EBITDA tahun 2021 juga melampaui target perusahaan sebesar USD 1,8 – USD 1,9 miliar. Laba inti ADRO tahun lalu naik pesat ke USD 1,3 miliar dibandingkan USD 405 juta di tahun 2020.

Lonjakan harga batubara dari USD 80 per ton di awal 2021 menjadi USD 150 per ton pada akhir tahun menjadi katalis positif bagi kinerja ADRO. Tingginya kebutuhan batubara global di tengah keterbatasan pasokan menjadi faktor pendorong harga batubara terus menembus level harga tertingginya di dunia.

Pada Desember 2021, ADRO mengakuisisi 3,7 persen saham PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) senilai Rp 359 miliar. Pada hari yang sama, perusahaan juga menandatangani Letter of Intention to Invest (LoI) senilai total USD 728 juta untuk membangun smelter aluminium di Green Industrial Park Indonesia (Kalimantan Utara) terbesar di dunia yang dikembangkan oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia.

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX)

MPMX berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan dua digit dengan pemulihan laba bersih yang signifikan dalam sembilan bulan pertama tahun 2021. Penjualan nasional kendaraan roda dua tumbuh menjadi 5,1 juta unit di 2021 berbanding 3,7 juta unit di tahun 2020 menjadi sumber pertumbuhan MPMX, selain kemampuan untuk menjalankan efisiensi biaya dan optimalisasi pasar.

Pada tahun 2021 MPMX merilis Program Transformasi Digital internal yang disebut MPMXplore untuk meningkatkan pertumbuhan dan membuka nilai dari bisnis. Sebagai bagian dari ini, MPMX memperluas bisnis lelang offline (AUKSI) mereka menjadi platform online dan juga meluncurkan OtoDeals (www.otodeals.com) platform penjualan mobil bekas inovatif.

PT Aneka Gas Industri Tbk. (AGII)

Pada Maret 2021 perusahaan menyelesaikan akuisisi 2 unit operasi yaitu Cikande – Banten dan Gresik – Jawa Timur dari PT Samator dengan tambahan aset sebesar Rp 600 miliar. Akuisisi tersebut dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, meningkatkan pangsa pasar, serta mempercepat pertumbuhan pendapatan dan laba.

Primaya Hospital

Selama tahun 2021 Primaya Hospital telah meluncurkan 5 rumah sakit baru yaitu Primaya Hopital Bhakti Wara – Bangka Belitung, Primaya Hospital Sukabumi – Jawa Barat, Primaya Hospital Pasar Kemis – Banten, Primaya Hospital Semarang – Jawa Tengah, dan Primaya Hospital PGI Cikini – Jakarta. Primaya Hospital merencanakan untuk meluncurkan 3 – 4 rumah sakit baru per tahun. Ekspansi tersebut telah mendorong Primaya Hospital mampu mencatatkan kinerja keuangan yang kuat dalam hal pendapatan dan EBITDA.

MGM Bosco Logistics (MBL)

MBL merupakan perusahaan logistik terkemuka dalam hal menyediakan jasa rantai pendingin berbasis truk dan jasa penyimpanan ruang pendingin di Indonesia. Pada 2021, pembangunan MBU (fasilitas cold storage Mulia Bosco Utama-Bekasi) fase 2 selesai lebih cepat dari jadwal pada September 2021 dan menambahkan sekitar 30 persen kapasitas penyimpanan ke fasilitas yang ada.

Deltomed

Pada 2021 perusahaan meluncurkan 3 produk herbal baru untuk mengoptimalkan peluang pasar. Produk tersebut adalah Antangin Goodnight, tablet herbal yang membantu meningkatkan kualitas tidur, Antangin Habbatussauda mengobati gejala flu sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh, dan Kojima Candy, permen campuran herbal (termasuk Habbatussauda dan madu). Deltomed mencatat pertumbuhan pendapatan dua digit yang kuat di 2021.

***SELESAI***

Tentang PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk.

Didirikan pada tahun 1997, PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk. (Saratoga, kode saham: SRTG) adalah perusahaan investasi aktif terkemuka di Indonesia. Saratoga berperan aktif dalam mengelola perusahaan investee dan mengeksplorasi peluang investasi di Indonesia.

Saratoga berfokus pada peluang investasi di tahap awal dan pertumbuhan, serta dalam kondisi khusus dengan fokus pada sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia seperti konsumen, infrastruktur, dan sumber daya alam.

Visi Saratoga adalah untuk terus menjadi perusahaan investasi aktif terdepan dan menjadi mitra pilihan bagi investor lokal dan asing yang ingin berpartisipasi dalam dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.saratoga-investama.com.

Atau hubungi:
General:Financials:
Corporate SecretaryInvestor Relations
corporate.secretary@saratoga-investama.cominvestor.relations@saratoga-investama.com

Portofolio Investasi Tumbuh Positif, NAV Saratoga di Kuartal III 2021 Rp 45,8 Triliun

Jakarta, 29 Oktober 2021 — PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (kode saham: SRTG) berhasil mencatatkan Net Asset Value (NAV) senilai Rp 45,8 triliun pada akhir kuartal III-2021. Nilai NAV tersebut tumbuh 44,45 persen dibandingkan akhir tahun 2020 sebesar Rp 31,7 triliun. Sampai dengan September 2021 ini, Saratoga juga membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 14,1 trilliun. Pencapaian tersebut meningkat lebih dari sepuluh kali lipat dibandingkan performa sembilan bulan pertama di 2020 yang sebesar Rp 1,2 triliun.

Presiden Direktur Saratoga Michael Soeryadjaya mengatakan pemulihan ekonomi yang menunjukkan tren positif di tahun 2021 ini telah mendorong kinerja perusahaan portofolio investasi perseroan semakin solid. Hal tersebut konsisten dengan kondisi penyebaran virus COVID-19 yang berangsur membaik.

“Fundamental bisnis portofolio investasi Saratoga yang terus tumbuh positif menjadi kunci penguatan performa perusahaan dibandingkan periode yang sama di tahun 2020. Kami optimis pemulihan ekonomi yang terus berlangsung dan pencapaian program vaksinasi COVID-19 yang sangat positif akan menjadi momentum bagi penguatan bisnis portofolio investasi Saratoga ke depan,” kata Michael dalam keterangan resminya di Jakarta (29/10).

Pertumbuhan NAV Saratoga di tahun ini terutama berasal dari kenaikan harga saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (kode saham: TBIG), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (kode saham: MDKA) bersama PT Adaro Energy Tbk. (kode saham: ADRO) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (kode saham: MPMX).

Penguatan bisnis portofolio investasi Saratoga juga berdampak terhadap perolehan dividen di tahun ini. Sampai dengan akhir kuartal III-2021, perseroan berhasil mencatat kenaikan dividen sebanyak 35,01 persen menjadi senilai Rp 871 miliar, dengan dividen terbesar berasal dari ADRO, TBIG dan MPMX.

Michael menambahkan, untuk mengoptimalkan peluang bisnis, Saratoga telah melakukan investasi di sektor-sektor baru, khususnya teknologi. Beberapa investasi tersebut adalah SIRCLO perusahaan solusi e-commerce terdepan di Indonesia dan Fuse platform insurtech (teknologi kanal distribusi asuransi) yang mampu menjangkau pasar secara meluas di Indonesia.

“Portofolio investasi di sektor teknologi ini merupakan langkah strategis Saratoga untuk mengoptimalkan peluang di industri yang kami proyeksikan akan terus menguat di masa depan. Kami akan terlibat secara aktif dalam proses pengembangan dan strategi bisnis perusahaan investasi baru tersebut,” jelas Michael.

Mendukung Pengembangan Bisnis Perusahaan Investasi

Direktur Investasi Saratoga, Devin Wirawan menambahkan di tengah tantangan bisnis yang sangat dinamis saat ini, Saratoga tetap disiplin dan konsisten menjaga efisiensi operasional. Diantaranya dengan menjaga rasio utang atau Loan to Value di level 6,3 persen dan biaya operasional 0,4 persen terhadap NAV.

“Komitmen kami adalah memastikan Saratoga mampu mengeksekusi setiap strategi investasinya secara efisien. Saratoga secara konsisten terus mendorong perusahaan-perusahaan investasi untuk mengoptimalkan setiap peluang bisnis, sehingga dapat berperan  aktif dalam pemulihan ekonomi Indonesia,” tambah Devin.

Saat ini sejumlah perusahaan investasi Saratoga terus melakukan percepatan bisnis dengan menjalankan ekspansi bisnis. Primaya Hospital di bawah PT Famon Awal Bros Sedaya telah membuka lima rumah sakit baru sejak awal tahun. Saat ini Primaya Hospital telah mengoperasikan sebanyak 14 unit rumah sakit.

MDKA terus menunjukkan progres positif dalam pengeboran lanjutan di Proyek Tambang Tembaga Tujuh Bukit. Pengeboran tambang tembaga itu dilakukan di sisi Selatan dan Barat dalam zona atas tingkat tinggi (Upper High Grade Zone).

Di bisnis otomotif, MPMX pada bulan September telah meluncurkan OtoDeals atau www.otodeals.com, platform penjualan mobil bekas yang inovatif. Platform itu dirancang untuk membantu pembeli dalam menemukan unit mobil bekas yang tepat, berkualitas tinggi, dan bergaransi sesuai kebutuhan masing-masing.

Untuk mengoptimalkan peluang di sektor gas industri, Saratoga meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) dari 7,84% menjadi 8,84%. Tahun ini AGII melakukan serangkaian langkah strategis. Diantaranya, perseroan menuntaskan akuisisi 2 unit bisnis dari PT Samator senilai Rp 600 miliar. AGII juga akan memasok gas industri bagi smelter milik PT Timah Tbk. di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama 12 tahun.

“Inisiatif dan strategi yang dilakukan perusahaan investasi akan menjadi kunci dalam mengoptimalkan setiap peluang bisnis dalam pemulihan ekonomi saat ini. Saratoga akan mendukung penuh setiap upaya perusahaan investasi untuk meningkatkan value perusahaan dan menjaga keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang,” ujar Devin.

INVESTASI BARU

SIRCLO

Sirclo merupakan perusahaan solusi e-commerce terkemuka di Indonesia yang membantu penjualan bisnis secara online. Sirclo menawarkan solusi yang terbagi menjadi 2 (dua) keategori utama; solusi wirausaha dan perusahaan. Perusahaan ini telah melayani lebih dari 100.000 merek untuk mengembangkan bisnis online mereka.

Fuse

Fuse merupakan platform insuretech yang menghubungkan berbagai produk asuransi dari banyak perusahaan asuransi dengan berbagai saran distribusi, saluran, atau mitra. Fuse menerapkan teknologi mutakhir terbaru untuk membuat asuransi mudah diakses, tersedia secara instan, dan terjangkau bagi semua orang.

KINERJA PERUSAHAAN INVESTASI

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG)

Pada semester I-2021, TBIG berhasil meningkatkan pengoperasian site telekomunikasi menjadi 19.709 lokasi dengan 37.232 penyewa dari 16.625 lokasi dengan 31.850 penyewa di akhir tahun 2020. Di bulan Agustus 2021 ini, TBIG juga menerbitkan obligasi senilai Rp 1,2 triliun dengan tenor jatuh tempo pada Agustus 2022 dan tingkat bunga 4,25 persen. Sementara di bulan September, TBIG juga menerima persetujuan RUPSLB untuk menerbitkan obligasi berdenominasi mata uang asing dengan total nilai emisi hingga USD 900 juta dalam waktu 12 bulan sejak RUPSLB disetujui.

PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA)

Pada Agustus 2021 ini, MDKA melaporkan hasil dari pengeboran lanjutan Proyek Tambang Tembaga Tujuh Bukit. Pengeboran lanjutan itu berfokus pada pengujian pada sisi Selatan dan Barat Zona Tingkat Tinggi Atas (Upper High Grade Zone).

PT Adaro Energy Tbk. (ADRO)

Harga batubara Newcastle terus mengalami penguatan dari USD 87 per ton di kuartal I-2021 menjadi USD 114 per ton pada kuartal II-2021. Bahkan baru-baru ini harga batubara menembus level tertinggi di atas USD 200 per ton karena terbatasnya pasokan. Adapun target produksi batubara ADRO sampai akhir tahun 2021 ini mencapai 52 juta ton – 54 juta ton.

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX)

Pada September 2021 ini, MPMX meluncurkan platform penjualan mobil bekas yang inovatif yakni OtoDeals (www.otodeals.com). Platform ini dirancang untuk membantu pembeli dalam menemukan mobil bekas yang tepat, berkualitas tinggi dan bergaransi sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

OtoDeals, dapat memberikan pengalaman transaksi online yang mulus saat membeli mobil bekas, mulai dari menampilkan fitur pencarian cepat dengan membandingkan 4 unit mobil bekas sekaligus untuk melihat spesifikasi dan kondisi mobil secara detail. Selain itu, terdapat juga fitur test-drive yang memungkinkan penggunanya dapat pesan di mana saja kapan saja. Selain itu terdapat layanan “free home delivery” – di mana unit mobil bekas dikirim langsung ke rumah konsumen.

Tren penjualan sepeda motor nasional juga masih berlanjut positif di tengah pengetatan kegiatan sosial, dimana penjualan mencapai 1.3 juta unit di kuartal III-2021 dibandingkan 1.2 juta di kuartal II-2021. MPMX memproyeksikan pendapatan di tahun 2021 tumbuh 20 persen – 25 persen. Sehingga, diproyeksikan Net Profit After Tax (NPAT) pada tahun 2021 ini dapat mencapai lebih dari Rp 300 miliar.

MGM Bosco Logistics

Pembangunan fasilitas gudang pendingin atau cold storage Mulia Bosco Utama Bekasi tahap kedua selesai lebih cepat dari jadwal yang ditentukan pada September 2021, dan saat ini sudah mulai menerima pelanggan. Adapun fase dua pembangunan cold storage ini akan menambahkan sekitar 30 persen kapasitas penyimpanan fasilitas yang ada.

Untuk kinerja, MGM Bosco Logistic mencatat kinerja yang positif ditingkat pendapatan dan EBITDA untuk periode hingga September 2021.

PT Deltomed Laboratories

Deltomed meluncurkan Permen Kojima yang terbuat dari ramuan herbal (madu, habbatussauda, dan kurma) dan berkhasiat untuk menjaga daya tahan serta kebugaran tubuh. Deltomed juga berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan dua digit untuk performa hingga September 2021.

PT Aneka Gas Industri Tbk. (AGII)

Pada Maret 2021, AGII sudah menyelesaikan akuisisi 2 unit bisnis dari PT Samator, sehingga menambah aset senilai Rp 600 miliar. Pada Mei 2021, AGII menandatangani kontrak 12 tahun dengan PT Timah Tbk. (TINS) untuk membangun pabrik untuk memasok gas industri bagi smelter pemurnian timah di Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (smelter ditargetkan akan sepenuhnya beroperasi pada tahun 2022). Hingga September 2021, Saratoga juga telah menambah investasinya di AGII sehingga kepemilikan saham bertambah menjadi 8.84% dari sebelumnya 7.84%.

PT Famon Awal Bros Sedaya (Primaya Hospital)

Telah meluncurkan dua rumah sakit baru pada kuartal III-2021, yaitu Primaya Hospital Semarang – Jawa Tengah dan Primaya Hospital PGI Cikini – Jakarta. Sehingga total aset operasional menjadi 14 rumah sakit hingga akhir September 2021. Selain itu, Primaya juga membuka Primaya Sport Clinic and Orthopaedic Center di Primaya Hospital Bekasi Timur, yang melayani kebutuhan akan prosedur lutut, bahu, sendi, dan tulang serta perawatan pemulihan cedera bagi para atlet dan penggemar olahraga.

*Selesai*

Tentang PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk. 

Didirikan pada tahun 1997, PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk. (Saratoga, kode saham: SRTG) adalah perusahaan investasi aktif terkemuka di Indonesia. Saratoga berperan aktif dalam mengelola perusahaan investee dan mengeksplorasi peluang investasi di Indonesia.

Saratoga berfokus pada peluang investasi di tahap awal dan pertumbuhan, serta dalam kondisi khusus dengan fokus pada sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia seperti konsumen, infrastruktur, dan sumber daya alam.

Visi Saratoga adalah untuk terus menjadi perusahaan investasi aktif terdepan dan menjadi mitra pilihan bagi investor lokal dan asing yang ingin berpartisipasi dalam dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.saratoga-investama.com.

Atau hubungi:

General: Financials:

Corporate Secretary                                                                     Investor Relations

corporate.secretary@saratoga-investama.com                    investor.relations@saratoga-investama.com

Fokus Akselerasi E-Commerce Indonesia, SIRCLO Umumkan Triawan Munaf dan Maurits Lalisang sebagai Komisaris Baru

Dari Kiri ke Kanan: Brian Marshal, Triawan Munaf, Maurits Lalisang

Jakarta, 07 Oktober 2021—Perusahaan e-commerce enabler SIRCLO menyambut bergabungnya Triawan Munaf dan Maurits Lalisang dalam jajaran kepemimpinan di SIRCLO sebagai komisaris.

Triawan dan Maurits bergabung untuk mendukung SIRCLO mengembangkan kapabilitas teknologi yang ditawarkan dan mengakselerasi digitalisasi bisnis berskala UMKM maupun enterprise di seluruh Indonesia. Brian Marshal, Founder dan CEO SIRCLO, menyampaikan rasa bangga dan hormat atas bergabungnya dua tokoh yang berpengalaman mendongkrak kemajuan usaha dalam negeri selama lebih dari tiga dekade.

“Sebagai sosok di balik pertumbuhan bisnis-bisnis besar di Indonesia, Bapak Triawan dan Bapak Maurits memiliki visi yang sama dengan SIRCLO, yaitu membantu pemilik usaha beradaptasi serta bertransisi ke ranah digital secara omnichannel,” sambut Brian. “Banyak pengetahuan yang dapat kami pelajari dari kedua figur ini untuk memperluas dampak sosial dan ekonomi positif SIRCLO dalam mendukung pertumbuhan bisnis melalui e-commerce, dari skala UMKM hingga enterprise. Bersama-sama, kami berharap menjadi perusahaan berkelanjutan yang mampu membentuk fondasi ekonomi digital Indonesia dan meningkatkan perputaran roda perekonomian nasional di masa depan.”

Triawan Munaf merupakan tokoh nasional dan wirausahawan dengan latar belakang sebagai pelaku industri kreatif sejak dini. Sebagai mantan Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Tbk. dan mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), semangat Triawan dalam membangun industri teknologi di Indonesia tampak dari bergabungnya di jajaran kepemimpinan East Ventures sebagai Venture Advisor pada Februari 2020. Baru-baru ini, ia juga ditetapkan sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT Aviasi Pariwisata Indonesia Tbk.

Bermisi yang sama dengan SIRCLO dalam membantu membesarkan usahawan Indonesia, Triawan Munaf mengatakan, Kebutuhan untuk melakukan transformasi digital semakin tidak terelakkan bagi para pebisnis dari berbagai skala, terutama UMKM, yang merupakan penggerak ekonomi Indonesia. Saya telah melihat bagaimana SIRCLO banyak membantu segmen ini melalui berbagai gagasan dan solusinya, sehingga saya yakin, kapabilitas yang saat ini SIRCLO miliki mampu mempercepat pertumbuhan UMKM secara eksponensial. Saya bersemangat dapat bergabung di SIRCLO, karena ini sejalan dengan visi saya untuk meningkatkan nilai tambah dari berbagai subsektor Ekonomi Kreatif, yang sebagian besar pelakunya adalah UMKM.”

Berkomitmen memajukan SIRCLO, Maurits Lalisang, seorang pemimpin prominen yang mempunyai keunggulan track record selama empat dekade, yaitu 11 tahun sebagai CEO dan 6 tahun sebagai Presiden Komisaris dalam memimpin PT Unilever Indonesia Tbk., perusahaan multinasional terkemuka di Indonesia. Melalui beragam terobosan dan inovasinya, beliau berhasil memperkuat posisi Unilever sebagai market leader dalam industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Saat ini beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Multi Bintang Indonesia Tbk, Komisaris PT ICI Paints Indonesia, Komisaris PT Deltomed Laboratories dan sebagai Partner di Saratoga Group, perusahaan investasi aktif di Indonesia.

Memperkuat dukungan pada industri e-commerce yang meningkat pesat dalam dua tahun terakhir ini, Maurits mengungkapkan, “Saya sangat bangga atas keberadaan SIRCLO, perusahaan startup solusi e-commerce yang dapat memperkuat sektor UMKM dan enterprise yang akan memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Saya berterima kasih dapat bergabung bersama dalam proses pengembangan bisnis SIRCLO kedepannya. Saya optimis SIRCLO dapat menjadi perusahaan sustainable yang semakin bernilai, baik secara bisnis maupun kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.”

Sejak berdiri pada tahun 2013, SIRCLO terus beradaptasi terhadap lanskap dan ragam tantangan e-commerce di Indonesia. Saat ini SIRCLO menyediakan layanan enablement kepada pemilik usaha secara end-to-end, bekerja sama dengan berbagai marketplace, mengembangkan kanal social commerce, maupun melayani klien-klien berskala enterprise. Hingga tahun ini, SIRCLO telah membantu lebih dari 100.000 brand untuk berjualan online, baik dari skala pengusaha perseorangan, UMKM, hingga perusahaan-perusahaan besar.

***

Tentang SIRCLO

Dimulai pada tahun 2013, SIRCLO adalah perusahaan solusi e-commerce terdepan di Indonesia yang membantu brands berjualan online. SIRCLO menawarkan solusi yang terbagi menjadi 2 kategori utama, yaitu solusi entrepreneur dan enterprise. Pada kategori entrepreneur, SIRCLO menawarkan SIRCLO Store, dasbor toko online UMKM untuk berjualan di multiple platforms (website, marketplace, chat commerce) dan IbuSibuk, solusi pemberdayaan komunitas Ibu untuk menjadi Key Opinion Leaders (KOL), micro-influencers, serta resellers. Pada kategori enterprise, SIRCLO menawarkan layanan e-commerce enabler melalui SIRCLO Commerce, solusi pengembangan teknologi omnichannel melalui ICUBE by SIRCLO, platform B2B2C yang menyediakan produk Ibu dan Anak untuk toko ritel melalui Sooplai, dan Orami, platform parenting yang menggabungkan Commerce, Content & Community dalam satu ekosistem.

SIRCLO telah melayani lebih dari 100.000 brands untuk mengembangkan bisnis secara online. Solusi SIRCLO telah dipercaya oleh brands lokal, di antaranya ATS The Label, Evete Naturals, Namaste Organic, This Is April dan Heytimmy Kidswear, serta brands multinasional seperti Unilever, Reckitt Benckiser, KAO, L’Oréal, dan Levi’s. Berlokasi di Green Office Park 1, The Breeze (BSD – Serpong), hari ini SIRCLO memiliki lebih dari 1.000 karyawan serta perwakilan yang berbasis di Jakarta, Bekasi, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.

Lihat informasi selengkapnya mengenai SIRCLO di www.sirclo.com.

Contact:

SIRCLO

Rini Hapsoro

Communications Manager

M: +62 878 757 710 80

E: rini@sirclo.com