Didukung Kinerja Positif Perusahaan Investasi, Saratoga Memecahkan Rekor Pendapatan Dividen di Tahun 2018

Jakarta, 26 Maret 2019 – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga, kode saham: SRTG) membukukan lebih dari Rp 1.1 triliun pendapatan terealisasi selama 2018. Penghasilan ini terutama dikontribusikan melalui pembayaran dividen dari perusahaan investasi dan hasil divestasi. Dalam hal kinerja keseluruhan portofolio investasi, meskipun fundamental perusahaan tetap kuat sepanjang tahun, terdapat faktor eksternal seperti kenaikan suku bunga, melemahnya mata uang dan harga komoditas yang fluktuatif telah memberikan tekanan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan akibatnya menciptakan dampak buruk untuk kinerja harga saham dari portofolio investasi.

Perusahaan menutup tahun 2018 dengan rugi bersih Rp 6.2 triliun. Kerugian itu belum direalisasi dan terutama didorong oleh pergerakan harga saham mark-to-market PT Adaro Energy Tbk. (kode saham: ADRO) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (kode saham: TBIG). Total aset perusahaan sebesar Rp 20.1 triliun yang diatribusikan kepada perusahaan investasi yang fokus pada tiga sektor utama, yaitu sumber daya alam, infrastruktur dan konsumen barang dan jasa.

Presiden Direktur Saratoga Michael Soeryadjaya menjelaskan bahwa kinerja perusahaan pada tahun 2018 menggambarkan bahwa strategi investasi yang dilakukan oleh Saratoga mampu menghasilkan hasil investasi yang optimal. Secara fundamental, perusahaan-perusahaan investasi Saratoga juga tumbuh secara positif dan terus meningkatkan nilai tambah perusahaan melalui strategi pertumbuhan organik dan non organik.

“Kami bangga dengan kinerja perusahaan investasi kami di tengah tantangan bisnis yang sangat dinamis pada tahun 2018. Disiplin dan kehati-hatian dari tim investasi kami merupakan kunci keberhasilan Saratoga dalam mencapai pengembalian investasi yang optimal,” jelas Michael di Jakarta, (26/03).

Michael menjelaskan lebih jauh bahwa pada 2018 perusahaan membukukan pendapatan dividen sebesar Rp 900 miliar yang diperoleh dari enam perusahaan investasi. Bagi kami, hasil ini menunjukkan kinerja operasional dan bisnis yang kuat dari perusahaan investasi. Kami bangga dengan hasil yang diperoleh, tidak hanya pertumbuhan pendapatan dividen selama bertahun-tahun tetapi yang lebih penting, diversifikasi perusahaan investasi yang berkontribusi pada dividen.

Seperti yang sebelumnya disampaikan, karena volatilitas pasar yang terus-menerus sepanjang tahun dan perberlakuan akuntansi baru yang diimplementasikan pada tahun 2017, kami telah mencatat kerugian bersih, yang belum direalisasi, sebesar Rp 6.2 triliun. Dari waktu ke waktu, kondisi ini normal terjadi di pasar untuk melalui berbagai tahap volatilitas dan sebagai investor jangka panjang, kami tetap percaya diri pada prospek perusahaan investasi dan percaya bahwa harga saham pada akhirnya akan mampu menyamai fundamental perusahaan.

Pada tahun 2018, Saratoga juga terus mengidentifikasi peluang untuk menambah nilai perusahaan. Salah satunya adalah investasi baru di PT Aneka Gas Industri Tbk. (kode sahamr: AGII), pemasok gas industri dominan di negara ini. Untuk mengambil keuntungan dari pertumbuhan sektor teknologi, Saratoga juga mulai merambah bisnis start-up melalui mitra investasi. Perusahaan percaya bahwa sektor teknologi memiliki prospek yang menjanjikan di masa depan karena adanya disrupsi dalam cara hidup kita dan implikasi luas kepada masyarakat.

Selain itu, Saratoga melepaskan kepemilikannya di Batu Hitam Perkasa, pemegang saham minoritas PT Paiton Energy. Strategi ini adalah bagian dari upaya untuk menyelesaikan siklus investasi perusahaan, di mana Saratoga tidak hanya berinvestasi, tetapi secara aktif terlibat dalam menumbuhkan dan mengembangkan perusahaan untuk mencapai potensi maksimal. Saratoga juga terus secara aktif mendukung perusahaan investasi yang ada untuk mengembangkan bisnis mereka, diantaranya PT Mulia Bosco Logistics (MBL), Rumah Sakit Awal Bros Holding Group, dan Deltomed.

Chief Financial Officer Saratoga Lany Wong mengatakan kinerja Saratoga yang kuat juga dipengaruhi oleh sejumlah aksi korporasi oleh perusahaan investasi melalui akuisisi dan divestasi yang dilakukan pada sektor sumber daya alam dan konsumer.

“Saratoga akan terus mendorong investasi – investasi baru baik secara langsung maupun yang dilakukan melalui perusahaan investasi Saratoga. Langkah ini menunjukkan komitmen Saratoga dalam memperkuat tiga pilar di sektor sumber daya alam, konsumer dan infrastruktur,” kata Lany.

Di sektor sumber daya alam, PT Adaro Energy Tbk. (kode saham: ADRO) pada tanggal 1 Agustus 2018, dengan EMR Capital Ltd, perusahaan private equity yang berspesialisasi di pertambangan, telah menyelesaikan akuisisi terhadap kepemilikan Rio Tinto atas Kestrel Coal Mine (Kestrel).

Sementara itu, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (kode saham: MDKA) telah melakukan akuisisi strategis atas dua aset pertambangan, mengakuisisi saham mayoritas pada Finders resources limited, yang memiliki tambang tembaga yang beroperasi di Pulau Wetar di Nusa Tenggara Barat; dan proyek emas Pani greenfield di Gorontalo, Sulawesi Utara.

Di sektor konsumer, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (kode saham: MPMX) telah menyelesaikan divestasi strategis 100% sahamnya di bisnis pelumas perusahaan, PT Federal Karyatama (FKT), dengan nilai transaksi keseluruhan US$ 436 juta. Transaksi ini menegaskan kembali komitmen MPMX untuk terus menggali nilai-nilai yang terpendam dalam perusahaan supaya dapat memberikan nilai lebih kepada pemegang saham berupa apresiasi modal dan pembagian dividen yang unggul secara konsisten.

“Strategi investasi Saratoga akan tetap fokus di tiga sektor utama, namun kami juga akan terbuka terhadap peluang-peluang baru seperti halnya investasi di sektor teknologi. Ditengah dinamika bisnis yang akan terus berlangsung, kami harapkan portofolio bisnis Saratoga akan  tetap solid dan tumbuh secara berkelanjutan,” tutup Lany.

***Selesai***

About PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk.

Founded in 1998, PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk. (Saratoga, ticker code: SRTG) is the leading active investment company in Indonesia. Saratoga plays an active role in managing its investee companies and exploring investment opportunities in Indonesia.

Saratoga focuses on investment opportunities in the early and growth stages, as well as in special conditions with a focus on sectors that support economic growth in Indonesia such as consumer, infrastructure and natural resources.

Saratoga’s vision is to continue to be the leading active investment company and become a partner of choice for local and foreign investors seeking to participate in the dynamics of Indonesia’s economic growth.

For more information, please visit: www.saratoga-investama.com.

Or contact:

General:
Corporate Secretary
corporate.secretary@saratoga-investama.com
Financials:
Investor Relations
investor.relations@saratoga-investama.com